Banjarmasin (ANTARA) - Khatib Ustadz Haji Umar Said Thalib mengungkapkan rahasia do'a dengan perkataan atau ucapan "al afiah," dalam khutbahnya di Masjid Hasanudin bin Haji Medjedi Kayu Tangi Banjarmasin, sebelum Shalat Jum'at.
"Doa al afiah bukan cuma mengandung pengertian kesehatan jasmani, tetapi punya pengertian luas dan bersifat umum, " tuturnya di hadapan jamaah Shalat Jum'at Masjid Hasanudin HM tersebut.
Baca juga: Delapan Penyuluh Agama Islam wakili Kalsel pada tingkat nasional
Ustadz Umar Said menceritakan, do'a al afiah bermula seorang bernama Abbas (sahabat Rasulullah Muhammed Saw dan juga paman beliau) datang kepada Beginda Rasul meminta amalan atau do'a.
"Berulang kali atau dua kali Abbas datang kepada Rasulullah saw, dan Beginda Rasul menjawab berdo'a dengan tidak meninggalkan permohonan al afiah kepada Allah SWT, " kutip Ustadz Umar Said.
Ia menjelaskan, pengertian al afiah juga berkaitan dengan permohonan penjagaan dari Allah SWT terhadap hal-hal yang buruk.
"Penjagaan dari Allah tersebut tentunya setiap saat, bajk ketika tidur mampun sedang bekerja dan sebagainya hingga alam akhirat, " jelas Ustadz Umar Sajd.
Ia menegaskan, do'a tersebut kapan saja, baik pagi maupun sore, sisng atau malam hari. "Karena pada prinsipnya Allah menerima do'a hamba Nya, kapan saja, " tegasnya dengan gerakan-gerakan untuk lebih menarik perhatian jamaah khususnya.
Sebagai contoh ketika ziarah kubur agar jangan lupa do'a al afiah, baik untuk sendiri maupun penghuni kubur secara umum ataupun buat orang yang kita ziarahi, " lanjut Ustadz Umar Said.
Baca juga: Kaum Muslim diingatkan mau bersedekah tak perlu nunggu "sugih"

Pada kesempatan tersebut, khatib menganjurkan jamaah untuk turut mengisi kotak amal yang ada di Masjid Hasanudin HM khususnya buat membantu kuam Muslim di Palestina yang kini sedang membutuhkan bantuan..
Selain itu, tidak lupa memintakan keafiatan buat saudara-saudara Muslim di Palestina yang sedang berjuang menuntut hak mereka sebagai sebuah negara merdeka, demikian Ustadz H Umar Said Thalib.
Catatan Masjid Hasanudin HM sebuah monomen yang namanya diambil dari seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang gugur pada 10 Februari 1966 sebagai Pahlawan Ampera memperjuangkan "Tri Tura' (tiga tuntutan rakyat).
Tri Tura itu terdiri Bubar Partai Komunis Indonesia (PKI) bersama antek-anteknya, Bubarkan Kabinet 100 Menteri dan Turunkan Harga Sandang Pangan.
Baca juga: Ustadz Madnur ingatkan kaum Muslim jangan putus asa