Hulu Sungai Selatan Kalsel (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Desy Oktavia Sari menganggap semangat relawan pemadam kebakaran atau damkar sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Desy menyatakan itu pada Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila atau Sosrev di Kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup. (Dispera KPLH) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel, Selasa.
"Srikandi" Partai. Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, pilihan melibatkan relawan damkar bukan tanpa alasan. “Karena mereka pejuang sosial yang setiap hari bekerja dengan pengabdian tanpa pamrih. Semangat itu sangat sesuai dengan nilai gotong royong dalam Pancasila,” ujar Desy.
Baca juga: DPRD Kalsel kumpulkan kades se-Tabalong sosialisasikan revitalisasi Pancasila
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, HSS dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, Pancasila bukan hanya dasar negara, melainkan juga pedoman hidup yang harus diaktualisasikan dalam keseharian.
"Relawan damkar dinilai tepat menjadi peserta karena kiprahnya bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mencerminkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab," ujar politikus muda kelahiran Rantau (117 km utara Banjarmasin), ibukota Tapin tersebut.
Desy berharap, Sosrev atau wawasan kebangsaan (wasbang) dapat memperkuat peran mereka tidak hanya sebagai penjaga keselamatan warga, tetapi juga teladan dalam menerapkan nilai persatuan dan kepedulian. "Relawan bisa menjadi inspirasi nyata dalam menanamkan Pancasila di tengah masyarakat,” katanya.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel Suripno fokus Sosrev sila kelima Pancasila
Secara tidak langsung, Desy juga menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan serupa sebagai penguatan ideologi kepada relawan akan memberi dampak luas, karena mereka mampu menularkan sikap toleransi, solidaritas, dan gotong royong di lingkungannya.
"Melalui sosrev, DPRD Kalsel berkomitmen membumikan Pancasila hingga ke akar rumput. Dengan melibatkan relawan damkar, nilai-nilai tersebut diharapkan tidak berhenti pada wacana, melainkan hadir dalam tindakan nyata saat masyarakat menghadapi musibah maupun aktivitas sehari-hari," demikian Desy.

