Banjarmasin (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin membahas rencana mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan guna mendukung penyelenggaraan perkarantinaan.
“Kami telah berdiskusi terkait rencana pendirian Fakultas Kedokteran Hewan di universitas tersebut. Ini menjadi langkah awal yang strategis untuk membangun kolaborasi antara Karantina dan lembaga pendidikan dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan hewan,” kata Kepala Karantina Kalsel Erwin AM Dabukke usai menggelar pertemuan dengan pihak Universitas Sari Mulai di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Karantina Kalsel awasi komoditas di pelabuhan guna cegah OPTK/HPH
Kepala Karantina Kalsel didampingi Kepala Subbagian Umum dan Ketua Tim Kerja Karantina Hewan membahas sejumlah topik bersama Rektor, Wakil Rektor, dan tim lain dari universitas tersebut.
“Penyelenggaraan perkarantinaan merupakan upaya pencegahan hama dan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan. Kami siap memberikan dukungan, baik melalui kolaborasi penelitian, program magang, hingga menjadikan Karantina Kalsel sebagai salah satu lokasi pelaksanaan koasistensi dalam program profesi dokter hewan,” ujarnya.
Erwin mengungkapkan rencana pendirian fakultas itu sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan adanya fakultas kedokteran hewan ini diharapkan dapat turut meningkatkan jumlah dokter hewan di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Karantina Kalsel beri wawasan cegah OPTK kepada pelajar
Apalagi, kata dia, wilayah Kalimantan Selatan cukup luas, dan banyak potensi sumber daya alam yang harus dikelola dengan bijak, salah satunya di bidang peternakan.
Setelah berdiskusi, Karantina Kalsel mengajak pihak universitas meninjau beberapa fasilitas yang ada di laboratorium dan ruang pelayanan untuk memberikan gambaran kepada pihak universitas tentang prosedur dan standar operasional perkarantinaan yang diterapkan.
“Kami berharap materi terkait perkarantinaan ini dapat menjadi salah satu mata kuliah dalam kurikulum pembelajaran di Universitas Sari Mulia,” tutur Erwin.
Baca juga: Karantina Kalsel periksa 12,6 ton udang beku ekspor ke Jepang