Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dislutkan Kalsel) mengembangkan kawasan unggulan Haruan Estate dan Shrimp Estate melalui Focus Group Discussion (FGD).
Sekretaris Dislutkan Provinsi Kalsel Nadiyah, di Banjarmasin, Selasa, mengatakan ikan haruan atau gabus merupakan bagian dari budaya konsumsi masyarakat Banjar.
Baca juga: "Restocking" ikan lokal atasi penurunan populasi di Kalsel
"Selain itu, memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai komoditas unggulan," kata Nadiyah.
Nadiyah mengakui budi daya ikan haruan belum berkembang secara masif di Kalsel, karena menghadapi beberapa tantangan, seperti pertumbuhan yang lambat dan konversi pakan yang tinggi.
Namun, Nadiyah menuturkan permintaan masyarakat terhadap haruan cukup tinggi untuk dikonsumsi maupun sebagai bahan baku industri ekstrak albumin, sehingga perlu memperkuat pasokan melalui budi daya berkelanjutan.
"Melalui FGD, kami berharap para peserta dapat saling berbagi pengalaman dan wawasan yang bermanfaat untuk menyusun rencana strategi percepatan pengembangan Haruan Estate," ujarnya pula.
Nadiyah menilai rencana strategi percepatan pengembangan Haruan Estate sangat penting untuk menjaga kontinuitas suplai sepanjang tahun, menekan inflasi dari sisi pangan, dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Dislutkan Kalsel bagikan ikan gratis guna tekan stunting
Pada FGD tersebut, Dislutkan Kalsel menghadirkan narasumber dari berbagai elemen yang memiliki kepakaran dan pengalaman sesuai bidangnya, antara lain Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), serta internal Dislutkan Kalsel.
Nadiyah menegaskan Pemprov Kalsel berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional dan menjadikan Kalsel sebagai gerbang logistik kawasan Kalimantan melalui sektor perikanan yang berdaya saing tinggi.
Sesuai program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman terutama pada poin ke-21 dan ke-27 mengenai peningkatan produktivitas perikanan tangkap, budi daya hasil kelautan dan perikanan air tawar, serta pengembangan kawasan unggulan perikanan.
Baca juga: Dislutkan Kalsel investigasi kematian ikan bawal di Banjarmasin