Direktur Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Andi Parellangi di Banjarmasin, Selasa, mengatakan tantangan penanganan malaria semakin besar sehingga membutuhkan peran aktif seluruh pemangku kebijakan termasuk pemerintah, pakar, akademisi, mahasiswa hingga masyarakat.
Baca juga: Pemkab HST Kalsel-Poltekkes Banjarmasin tingkatkan mutu SDM
Melalui kegiatan seminar nasional mengenai teknologi laboratorium medik, Andi berharap menjadi momentum mempererat kerja sama yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan besar seperti malaria di Indonesia terutama Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Sehingga teknologi laboratorium medik memiliki peran kunci pada strategi eliminasi malaria di Kalsel," kata Andi.
Kegiatan tersebut diikuti 500 peserta terdiri dari akademisi, praktisi, dan anggota Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (IMATELKI) di Banjarmasin, Senin.
Andi menuturkan seminar nasional tersebut melibatkan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Laboratorium Medik Politekkes Kemenkes Banjarmasin bekerja sama dengan IMATELKI DPW Kalsel, AIPTLMI Regional VI Kalimantan, dan DPW PATELKI Kalsel.
Kegiatan tersebut menghadirkan empat orang pakar, yakni tenaga kesehatan dari Puskesmas Simpang Empat Batulicin Fadlullah yang membahas tantangan dan strategi diagnostik malaria di wilayah endemis Kalsel.
Baca juga: Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin edukasi masyarakat cegah anemia
Perwakilan AIPTLMI Regional VI Kalimantan Yudi Yahya menyoroti inovasi teknologi diagnostik malaria dan peran riset dalam eliminasi malaria, serta Ketua AIPTLMI Regional VI Kalimantan Haitami mengupas kolaborasi antara profesi laboratorium medik, akademisi, dan organisasi profesi guna mendukung kebijakan nasional.
Kemudian, perwakilan dari PT. Kharisma Utama Dede Hermawan menyampaikan inovasi mikroskopi dalam diagnosis malaria yang menjelaskan teknologi canggih dapat meningkatkan akurasi deteksi.
Andi mengungkapkan para akademisi maupun mahasiswa teknologi laboratorium medik dituntut untuk memperluas pengetahuan mengenai tantangan dan peluang mengeliminir malaria di Kalsel.
"Diharapkan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan organisasi mahasiswa seperti IMATELKI akan terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan kesehatan di Indonesia," ujar Andi.
Baca juga: DWP Poliban bakti sosial kesehatan deteksi dini penyakit tidak menular