Banjarmasin (ANTARA) - Satuan Tugas Pangan Polda Kalimantan Selatan (Satgas Pangan Polda Kalsel) menggelar operasi pengawasan bahan pokok dan penting (bapokting) di pasar-pasar tradisional selama Ramadhan tahun 2025 guna menjaga stabilitas harga dan ketersedian di tingkat konsumen.
"Hasil monitoring ketersediaan bapokting masih tercukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar di Banjarmasin, Senin (3/3).
Adapun sembilan bahan sembako yang menjadi fokus pengecekan meliputi beras, minyak goreng, gula, tepung, telur, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Hasil pengecekan sementara tim lapangan yang dipimpin Kasubdit I Indagsi AKBP Amien Rovi menunjukkan harganya masih relatif stabil, meskipun ada sedikit kenaikan pada beberapa komoditas.
"Kenaikan harga tidak terlalu signifikan, artinya masih dalam batas kewajaran," jelas Gafur.
Di antaranya harga daging sapi Rp140.000/kg, ayam potong Rp42.000/1,7 kg, cabe taji Rp110.000/kg, cabe tiung Rp100.000/kg, bawang putih Rp40.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, beras medium Rp11.300/kg dan beras medium Rp11.300/kg.
Gafur berharap, harga tersebut dapat terus terjaga sampai akhir Ramadhan atau lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah.
Dia pun mengingatkan para pedagang dan distributor untuk tidak melakukan penimbunan atau menaikkan harga secara tidak wajar.
Jika ditemukan pelanggaran, maka polisi tidak segan-segan untuk menindak tegas.
Selain melakukan pengecekan harga, Satgas Pangan Polda Kalsel juga berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian setempat untuk memastikan ketersediaan stok sembako di pasaran.
Satgas Pangan Polda Kalsel akan terus melakukan operasi rutin untuk memastikan tidak ada pihak yang mengambil keuntungan secara tidak wajar di tengah situasi yang sensitif ini.
Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika menemukan praktik penimbunan atau kenaikan harga yang tidak wajar melalui saluran pengaduan yang telah disediakan.
