Banjarmasin (ANTARA) - Tersumbatnya aliran air Sungai Pemurus Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menyebabkan genangan air di kawasan Komplek Beruntung Jaya dan sekitarnya lambat turun, hingga perlu pengerukan atau minimal normalisasi sungai tersebut.
"Sungai Pemurus salah satu masalah lambatnya penurunan genangan air. Oleh karenanya jika memungkinkan perlu pengerukan atau minimal normalisasi sungai tersebut," ujar Lurah Pemurus Dalam Banjarmasin Shelleya Dessesta menjawab Antara Kalsel, Kamis.
Lurah perempuan bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dan Magister Manajemen (SKM & MM) itu menunjuk contoh Sungai Kelayan Banjarmasin walaupun banjir tidak lama terjadi genangan air pada kawasan permukiman penduduk sekitar tersebut karena sungainya dalam sesudah pengerukan.
"Memang permasalahan pengerukan Sungai Pemurus mungkin tidak jauh beda dengan saat mau pengerukan Sungai Kelayan yaitu bangunan dan rumah-rumah penduduk di pinggir sungai," ujar Shelleya yang notabene juga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin itu.
Namun, ungkapnya, untuk pengerukan buat normalisasi Sungai Kelayan Kecamatan Banjarmasin Selatan itu dulu terlebih dahulu pembebasan rumah dan bangunan di bantaran sungai.
"Kita berharap pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel turun tangan mengatasi permasalahan Sungai Pemurus yang mendangkal sehingga banyak kawasan permukiman dan tidak terkecuali halaman sekolah-sekolah terendam berdampak terganggunya kegiatan belajar mengajar," lanjut Shelleya di sela-sela pemeriksaan kesehatan warga oleh petugas Puskesmas Pemurus Dalam

Ia menambahkan, untuk penanggulangan sementara mengerahkan pada Rukun Tetangga (RT) bersama Lurah. Babinkamtibmas, Barisan Pemadam Kebakaran (BPK Arwana dan Babinsa Kelurahan Pemurus Dalam bergotong royong.
"Alhamdulillah saat gotong royong membersihkan Sungai Pemurus, 28 Januari lalu berjalan lancar sehingga relatif lalu lintas angkutan sungai tidak banyak hadapi kendala seperti enceng gondok," demikian Shelleya Dessesta.
Sementara Ketua RT 43 Hairul Fajeri menambahkan, genangan air kali ini sudah lebih kurang setengah bulan akibat rob (air pasang/air laut naik) dan hujan turun.
"Sungguh kasihan banyak sepeda motor yang mogok ketika melintas pada kawasan genangan air dalam seperti di Jalan Darmawangsa ada titik yang terparah/terdalam," ujarnya.
Ia berharap, hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Pemurus Dalam bisa terealisasi antara lain peninggian Jalan Darmawangsa salah satu jalan utama Komplek Beruntung Jaya.
"Beberapa bulan lalu kami dari para RT di Komplek Beruntung Jaya mengusulkan peninggian Jalan Darmawangsa pada Musrenbang Kelurahan Pemurus Dalam Tahun 2025," demikian Hairul Fajeri.
