Banjarmasin (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel Husnul Hatimah mengatakan jumlah kasus "Human Immuno Deficiency Virus" dan "Aquired Immunodeficiency Syndrome" (HIV/AIDS) di darah itu terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 2020-2023 dari 341 kasus menjadi 786 kasus.
“Permasalahan HIV/AIDS adalah merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan, semakin tinggi kejadian infeksi HIV/AIDS maka diperlukan program untuk pengendalian dan pengobatan HIV/AIDS serta pengelolaan sistem pelayanan publik yang baik," kata Hatimah dikonfirmasi di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Brida Kalsel kaji cara atasi banjir
Untuk menekan kejadian HIV/AIDS, Hatimah menuturkan perlu pengendalian efektif dengan memperhatikan kebijakan atau program yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran.
"Pemprov Kalsel melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sesuai Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2016 tentang pengendalian HIV/AIDS," ungkap Hatimah.
Baca juga: BRIDA Kalsel rekomendasikan empat strategi tekan kekerasan perempuan
Dia mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan kajian terhadap kebijakan pengendalian HIV di daerah itu untuk perbaikan kebijakan dalam penanganan HIV/AIDS di wilayah itu.
Hatimah mengharapkan sasaran kajian ini dapat menyusun strategi pengendalian HIV/AIDS di Provinsi Kalsel yang dilakukan tim peneliti sehingga diketahui faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan untuk mengendalikan HIV/AIDS, serta mengidentifikasi strategi pengendalian HIV/AIDS.