Banjarbaru (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan meminta Pertamina menambah kuota Liquid Petroleum Gas (LPG) sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru Syamsuri di Kota Banjarbaru, Sabtu mengatakan pihaknya secara resmi sudah meminta kepada Pertamina untuk menambah kuota LPG agar kebutuhan terpenuhi.
Baca juga: Ketua DPRD Banjarbaru sebut pengurangan anggaran capai Rp8,7 miliar
"Kami sudah meminta Pertamina menambah kuota saat rapat dengar pendapat bersama Disperdagin Kota Banjarbaru membahas persoalan LPG sehingga kebutuhan bahan bakar itu terpenuhi," ujarnya.
Menurut Syamsuri, pihaknya mendapat informasi dari Pertamina terkait pengurangan kuota LPG pada 2025 dibanding 2024 saat rapat yang diikuti pangkalan dan agen LPG, Jumat kemarin.
"Pengurangan kuota berkisar satu persen dan penyebabnya kami tidak tahu. Namun kami minta agar kuota bisa ditambah karena pertumbuhan Banjarbaru yang penduduknya makin banyak," ucap Syamsuri.
Ditekankan Syamsuri, penduduk Banjarbaru yang sudah berstatus sebagai Ibu Kota Provinsi Kalsel semakin bertambah sehingga juga dipastikan kebutuhan LPG semakin meningkat ke depannya.
"Kami minta Pertamina menambah kuota LPG berdasarkan data orang yang layak menerima terutama yang tidak mampu disamping semakin banyaknya orang yang bermukim di Banjarbaru," ujar Syamsuri.
Baca juga: DPRD Banjarbaru-Pemkot bahas efisiensi anggaran 2025
Syamsuri menuturkan pengurangan kuota itu berpotensi membuat LPG menjadi langka ditambah kesulitan mendapatkan, salah satunya akibat kebijakan pemerintah yang melarang penjualan di tingkat pengecer.
Di sisi lain, juga ada kasus agen dan pangkalan yang diduga nakal dengan cara menaikkan harga lebih tinggi karena berinvestasi sebagai agen apalagi pangkalan gas memerlukan dana yang tidak sedikit.
"Penjualan LPG dari agen ke tingkat pangkalan dengan harga tinggi dan berimbas penjualan di pangkalan juga tinggi sehingga pengecer juga mau tidak mau menaikkan harganya kepada masyarakat," ucapnya.
Sales Manager Area Kalsel dari Pertamina Patra Niaga Bondan Tri Wibowo mengatakan, kuota LPG setiap daerah diatur pemerintah dengan pertimbangan pendanaan yang berasal dari APBN.
"Pertamina mendistribusikan LPG sesuai kuota dan kami menjamin sampai ke masyarakat. Selain itu bersama Pemkot ikut memonitor ketersediaan khususnya LPG yang bersubsidi," katanya.
Baca juga: DPRD Banjarbaru dukung penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila