Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan 120 hektare lahan areal tanam baru untuk pertanian jagung di Jalan Gubernur Syarkawi dekat Rumah Sakit Sambang Lihum di Kabupaten Banjar.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Rahmawati di Banjarbaru, Selasa, menyampaikan, penyiapan lahan ini untuk mendukung program pemerintah pusat mewujudkan swasembada pangan jagung.
Baca juga: DPKP Kalsel cetak sawah di lahan 35 tahun tidak dimanfaatkan
Untuk penanaman di lahan baru pertanian jagung ini, ungkap dia, Pemprov Kalsel melakukan kerjasama dengan Polda Kalsel.
"Lahan baru ini untuk mendukung penanaman serentak jagung secara nasional pada 15 Januari 2025," ujarnya.
"Tadi kami juga sudah menyerahkan secara simbolis benih jagung varietas R1 10 kg untuk penanaman serentak tersebut," ujarnya lagi.
Diketahui, kata dia, Kementerian Pertanian RI menargetkan 2,5 juta hektare yang diproduksi secara reguler atau yang biasa ditanam setiap tahunnya.
Dari jumlah itu, lanjut dia, yang bekerjasama dengan kepolisian di seluruh Indonesia adalah jagung dengan target 1,7 hektare.
"Jagung yang tumpang sisip dengan tanaman perkebunan seperti sawit, karet dan lain sebagainya," kata Rahmawati.
Dia mengaku hari ini telah menghadiri rapat koordinasi dengan Kementerian Pertanian RI secara virtual dalam rangka kesiapan penanaman jagung serentak 1 juta hektare di lahan perkebunan atau lainnya, di Mapolda Kalsel.
Baca juga: DPKP Kalsel koorsinasikan kelancaran distribusi bahan pokok bagi rakyat
Dia menjelaskan, terkait jagung tusip atau tumpang sisip ini kriterianya adalah dari edaran Dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dengan syarat adalah bukan lahan reguler dan bukan di lahan padi tusip, dan diarahkan untuk perluasan areal baru. Kemudian, ada dua untuk penyediaan sarana produksi seperti benih dan pupuk.
"Apabila untuk jagung di lahan rakyat yang ada kelompok taninya itu diwajibkan mengusulkan CPCL atau calon petani-calon lokasi yang sudah terdaftardan yang diberikan hanya benih dari Dirjen Ketahanan Pangan," ujarnya.
"Namun pupuknya diambilkan dari pupuk subsidi. Tapi apabila lahan jagung tusip ini di lahan perusahaan itu adalah kewajiban perusahaan melalui dana CSR-nya. Makanya itu tadi di rapat hadir para perusahaan sawit, GAPKI, nanti di lahan-lahan itu mereka yang mendukung untuk sarana produksinya," paparnya.
Rahmawati menambahkan, pihaknya juga melakukan kolaborasi terkait jagung tusip, sama seperti dengan padi tusip. Dimana jagung tusip ini tidak hanya dinas pertanian tapi juga dinas perkebunan dan peternakan provinsi, karena padi tusip dan jagung tusip dikomandoi atau dikoordinatori oleh Dirjen Perkebunan.
Kalimantan Selatan ditargetkan luas lahan area tanam jagung tumpang sisip sebesar 99.543 hektare.
Baca juga: DPKP Kalsel laksanakan Gerakan Pasar Murah saat Hari Pangan Sedunia