Banjarmasin (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan (BPS Kalsel) mencatat nilai ekspor di provinsi setempat mencapai 800,19 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada Maret 2025.
"Ekspor terbesar di Kalsel periode Maret 2025 disumbangkan kelompok bahan ineral (HS 27) senilai 657,69 juta dolar AS," kata Kepala BPS Kalsel Mukhamad Mukhanif dikonfirmasi di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Ekonomi Kalsel tumbuh 5,15 persen pada Triwulan IV-2024
Mukhanif menyebutkan kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) menduduki peringkat dua sebesar 108,95 juta dolar AS, disusul kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) senilai 14,35 juta dolar AS.
Mukhanif membenarkan, nilai ekspor di Kalsel pada Maret 2025 mengalami penurunan dibanding Februari 2025 yang menembus 841,15 juta dolar AS dan Maret 2024 sekitar 1.083,65 juta dolar AS atau menurun sebesar 26,16 persen.
Berdasarkan kontribusi terhadap total ekspor pada Maret 2025, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) berkontribusi terbesar sebesar 82,19 persen, kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (13,62 persen), dan kayu dan barang dari kayu (1,79 persen).
Sementara itu, nilai impor di Kalsel pada Maret 2025 mencapai 124,71 juta dolar AS atau meningkat 26,04 persen dibandingkan dengan Februari 2025 yang mencapai 98,95 juta dolar AS.
"Bila dibandingkan dengan nilai impor pada Maret 2024 mencapai 266,97 juta dolar AS, maka nilai impor pada Maret 2025 menurun sebesar 53,29 persen," ujar Mukhanif pula.
Baca juga: BPS Kalsel: 131.076 penumpang pesawat berangkat pada Oktober 2024
Mukhanif menyampaikan lima kelompok barang bernilai impor tertinggi masuk ke Kalsel pada Maret 2025, mencakup kelompok bahan bakar mineral (H 27), serta kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84).
Lalu, kelompok kapal, perahu dan struktur terapung (HS 89), kelompok mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), dan kelompok bahan kimia organik (HS 29).
Nilai impor untuk kelima kelompok barang tersebut, yakni HS 27 (85,75 juta dolar AS), HS 84 (16,19 juta dolar AS), HS 89 (12,13 juta dolar AS), HS 85 (4,20 juta dolar AS), dan HS 29 (2,05 juta dolar AS).
Adapun kontribusi setiap kelompok itu meliputi HS 27 (68,76 persen), HS 84 (12,98 persen), HS 89 (9,73 persen), HS 85 (3,37 persen), dan HS 29 (1,65 persen) dari total impor periode Maret 2025.
Mukhanif menyebutkan impor tertinggi ke Kalsel pada Maret 2025, yakni dari Malaysia senilai 59,00 juta dolar AS atau naik 61,10 persen dibandingkan pada Februari 2025 yang sebesar 36,62 juta dolar AS.
Kemudian, impor dari Singapura (32,57 juta dolar AS), disusul Tiongkok (29,06 juta dolar AS), Brunei Darussalam (1,90 juta dolar AS), dan Jerman (0,56 juta dolar AS).
Baca juga: Beras varietas lokal dan "haruan" sumbang inflasi Kalsel Oktober 2024