Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, merencanakan membuat ikon bernilai wisata baru, yakni sebuah kolam yang dilengkapi dengan air mancur cukup besar dengan antraksi semburan air yang seakan menari.
Diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Mukhyar di Banjarmasin, Senin, bahwa keinginan adanya membangun ikon wisata air mancur itu datang dari Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
"Beliau menyebutkan keinginan Banjarmasin memiliki kolan air mancur seperti yang ada di Kota Denpasar, Bali. Terus terang saya juga belum tahu seperti apa bentuknya," ujar Mukhyar.
Dia menyatakan, sudah ada rapat dibahas terkait akan dibangunnya ikon baru bagi Banjarmasin tersebut, baru satu alternatif tempat, yakni, di Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kamboja di Jalan Anang Adnansi, Banjarmasin Tengah.
"Kan RTH Kamboja itu juga cukup luas, apalagi wali kota kita sudah menetapkan keseluruhannya murni RTH," paparnya.
Menurut dia, sebelumnya ada ditetapkan RTH Kamboja yang memiliki lahan sekitar 4 hektare akan dikembangkan sebagiannya sebagai pusat ekonomi, tapi keputusan trakhir semuanya lahannya murni RTH.
Menurut Mukhyar, ada lahan yang masih bisa digarap di sana untuk pembangunan kolam air mancur nan indah sebagai ikon wisata baru di Banjarmasin, setelah objek wisata siring sungai Martapura yang terdapat menara pandang dan patung raksasa bekantan dengan semburan airnya.
Memang, kata dia, Banjarmasin tidak berencana membuat kolam air mancur layaknya punya Kota Surakarta yang baru saja diresmikan.
"Kalau Air Mancur Sri Baduga Surakarta itu terlalu besar, kita mau bangun yang mininya saja, tapi menarik perhatian," paparnya.
Dia mengatakan, pembangunan kolam air mancur dengan atraksi air "menari" tersebut rencananya akan diajukan pada APBD perubahan untuk membuat desainnya.
"Baru nantinya pada tahun 2018 akan dibangun fisiknya, kita harap ini didukung semua pihak," ucapnya.
Banjarmasin, ujar Mukhyar, memang saat ini terus berupaya untuk meningkatkan infrastruktur pertamanan dans arananya, ini untuk menunjang ibu kota provinsi Kalsel tersebut sebagai peraih penghargaan Adipura Kirana selama dua tahun berturut-turut, yakni, 2015 dan 2016.
"Salah satu taman dengan ada air mancurnya yang sudah mulai kita jadikan, yakni di Bundaran Kayu Tangi Jalan Brigjen Hasan Basri, Banjarmasin Utara, itukan air mancur dengan atraksi seakan mengangkat sampan," sebutnya.
Tapi yang lebih penting lagi dari semua itu, tegas Mukhyar, masyarakat harus bisa selalu menjaga kebersihan utamanya di sarana umum, termasuk di taman-taman, hingga keindahannya tidak terganggu, dan tentunya menjadikan lingkungan yang sehat.