Batulicin (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, berkunjung ke perusahaan batu bara PT Borneo Indobara di Kabupaten Tanah Bumbu guna mempelajari pengelolaan air bersih di perusahaan tersebut.
"Kunjungan itu untuk mengadopsi program Corporate Social Responsibility (CSR) terkait pengelolaan air bersih dan air minum dari kolam bekas tambang (void andaru) milik PT Borneo Indobara untuk diterapkan di Kotabaru," kata Kepala Teknik Tambang PT Borneo Indobara, Riadi Simka di Batulicin Ahad.
Baca juga: Tim dosen UNISM hadirkan inovasi penyediaan air bersih di Desa Pembantanan
Dia menjelaskan, mereka mempelajari cara pengelolaan void bekas tambang yang diubah menjadi sumber air bersih sesuai dengan baku mutu dan dapat ditingkatkan menjadi air layak konsumsi bagi masyarakat.
Program air bersih Andaru menjadi bukti dengan perencaan dan pengerjaan penambangan yang terencana, dan juga pengelolaan setelah akhir penambangan yang baik maka kolam void dengan melalui bisa digunakan dan bermanfaat untuk masyarakat untuk berkelanjutan.
Keunggulan program air andaru memiliki kolam void seluas 34,5 ha, dimana sebelum didistribusikan ke masyarakat melalui sambungan rumah PT BIB melakukan uji lab terlebih dahulu de gan melibatka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanah Bumbu, Lembaga uji independ dan juga internal PT BIB.
Kolam void bekas tambang memiliki standard air baku mutu dengan PH 7,5 pada uji lab tahun 2021 sehingga, bisa digunakan sebagai air bersih oleh masyarakat.
PT BIB mensupport air bersih tersebut untuk digunakan ke delapan desa secara bertahap, dan saat ini sudah ada dua desa yang menggunakan air bersih dari kolam tambang andaru tersebut dengan jumlah KK mencapaisekitar 1.811 KK.
Pada periode 2024, PT BIB meningkatkan kualitas air tersebut melalui Water Treatment Plant (WTP) dengan mesin pengolahan air yang bagus menjadikan air tersebut air layak minum dengan pH mencapai pH 8+ dan layak konsumsi. Hal ini sudah dilakukan ujicoba lab baik secara internal dan juga melalui pihak indepen.
"Targetnya delapan desa yang akan menerima air bersih dan air minum tersebut," tutur Riadi.
Riadi melanjutkan, pengelolaan untuk air minum dan air bersih tersebut dikelola oleh masyarakat melalui BUMdes yang didampingi oleh PT BIB.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Kotabaru Murdianto menyampaikan pentingnya dalam kunjungan tersebut.
"Program ini untuk mendukung rencana Pemkab Kotabaru mengelola void tambang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat "Bumi Saijaan," katanya.
Murdianto juga menyampaikan kondisi Kabupaten Kotabaru ketika musim kemarau, masyrakat mengalami kesusahan untuk mendapatkan air bersih.
Baca juga: Ketua DPRD Kotabaru programkan pemenuhan sarana air bersih
"Kami melihat secara langsung cara mengolah air dari bekas tambang menjadi air bersih dan siap minum, kami berharap program ini bisa kami terapkan di Kotabaru," tutup Murdianto.