Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan memiliki Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) untuk mengatasi permasalahan pengelolaan air limbah di kawasan yang kian berkembang, terutama kafe dan rumah makan.
Saat ini, sistem tersebut dirancang untuk melayani limbah domestik kafe yang tersebar di sekitar Jalan Mawar dan wilayah lainnya, hingga sejauh ini sudah ada 21 kafe yang terlayani, sistem pengelolaan limbah di SPALD-T menggunakan teknologi semi mekanis, sistem gravitasi.
Baca juga: Dituding air limbah cemari lingkungan Manajemen Q Mal jelaskan pengelolaan IPAL
“Dibantu dengan pompa yang akan menyedot limbah domestik non-kakus (grey water) dari tempat-tempat usaha di daerah sana," ujar Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Banjarbaru Nina Aprodhita di Banjarbaru, Rabu.
SPALD-T yang dibangun tersebut tambah Nina, berkapasitas 18 m3/perhari dalam satu kali pengelolaan air limbah domestik non-kakus (Grey Water) yang masuk.
“Jadi kapasitas maksimal bisa untuk 100’an lebih tempat usaha termasuk limbah domestik rumah tangga. SPALD-T akan dikelola oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru, nantinya penggunaan fasilitas ini gratis,” ucapnya.
Nina juga menambahkan, SPALD-T yang kini dibangun merupakan fasilitas yang pertama di Kalsel.dan terpusat.
“Sistem SPALD-T yang akan berdiri satu unit dan kami masih memusatkan di seputar Jalan Mawar. Sekitar 21 Cafe dan tempat usaha yang limbah domestiknya akan ditampung,” tambahnya.
Dikatakan proyek ini juga mendapat perhatian dari pihak Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW), yang terlibat dalam perencanaan desain sistem ini agar memenuhi standar mutu dan kualitas yang diharapkan.
Baca juga: DPRD sepakati Raperda pengelolaan air limbah domestik jadi perda
“Ke depan, diharapkan SPALD-T dapat diperluas dan diterapkan di kawasan lain yang juga memiliki potensi bisnis serupa, mengingat pesatnya perkembangan kafe dan restoran di Banjarbaru,” jelasnya.
Nina juga menegaskan dengan adanya sistem pengolahan air limbah terpusat ini, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta memberikan solusi berkelanjutan bagi sektor usaha kafe dan rumah makan yang terus berkembang di Banjarbaru.
“Meskipun Banjarbaru ini terus berkembang salah satunya sektor kafe atau rumah makan pemerintah tetap mengedepankan lingkungan yang sehat. Salah satunya dengan mengolah limbah domestik melalui SPALD-T ini,” ucapnya.
Bukan itu saja, Nina juga mengatakan bahwa saat ini Kota Banjarbaru merupakan daerah pertama di Kalsel yang mempunyai tempat pengolahan limbah domestik tersebut.
“Ke depan kami akan terus mengembangkan ke kawasan lain, semisal ke kawasan Karang Anyar. Tentunya dengan keberadaan SPALD-T limbah domestik bisa diolah dan dimanfaatkan kembali,” tandasnya.
Baca juga: PUPR Banjarbaru berlakukan tarif baru retribusi limbah cair mulai April