Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Direktur Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah (PD PAL) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rahmatullah menyatakan, pihaknya akan melakukan reformasi karyawan, yakni, mewajibkan semuanya mengikuti ujian kompentensi atau asesmen.
Hal ini dilakukan, kata dia, di kantornya, Selasa, karena karyawan PD PAL saat ini terlalu banyak atau tidak sesuai dengan kebutuhannya, bahkan keahlian atau profesionalisme masing-masingnya belum diuji kompetensinya.
"Bagi yang betul-betul memiliki kompentensi akan dipertahankan, bagi yang tidak terpaksa di keluarkan," ujarnya.
Rahmatullah menuturkan, saat ini PD PAL bermasalah dengan besarnya biaya operasional di mana biaya gaji karyawan sangat tinggi.
Menurut dia, pembenahan rasio karyawan dengan kebutuhan ini harus dilakukan, karena untuk penyehatan perusahaan yang dibebani biaya pengeluaran gaji karyawan.
Sebab, lanjut dia, amanah dalam akta pendiriannya, di mana dalam master plannya seharusnya hanya lima orang karyawan dari 1.000 pelanggan.
Tetapi kenyataannya, kata Rahmatullah, saat ini pelanggan PD PAL yang sebanyak 6.926 dilayani karyawan sebanyak 54 orang, harusnya hanya sekitar 30 orang.
"Bahkan rekam data penerimaan karyawan di PD PAL ini hampir semuanya tidak melalui tes kompentensi yang seharusnya, inilah yang akan dibenahi," paparnya.
Dia mengakui, kalau keuangan PD PAL saat ini kurang sehat, yakni, lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan, bahkan harus menombok hingga Rp150 juta perbulannya.
Menurut dia, pendapatan PD PAL dari iuran pelanggan hanya sekitar Rp261 juta, hal ini dikarenakan tidak semua pelanggan yang jumlahnya 6.926 itu dibebankan biaya, sekitar 1.800 pelanggan dapat pelayanan gratis.
"Kan banyak program Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ini yang komunal untuk rumah warga, tidak dibangun PD PAL, tapi kini pengelolaannya diserahkan ke PD PAL, itu banyak gratis, bayar listriknya menjadi beban PD PAL," ungkapnya.
Menurut Rahmatullah, selama PD PAL tidak lagi mendapat penyertaan modal dari APBD, upaya mandiri terus dilakukan untuk menutupi segala kekurangan biaya oprasional tersebut, diantara langkahnya melakukan efesiensi anggaran pembangunan infrastrukturnya.
Dia menyatakan, meski PD PAL dirundung ketidak seimbangan biaya oprasional tersebut, eksistensinya tetap bisa jalan hingga sekarang, dan ini diantaranya berkat bantuan pemerintah pusat yang terus diupayakan pihaknya.
"Saya tergaskan, PD PAL tidak sedang bangkrut, kalau bangkrut pastinya terhenti operasionalnya, sekarang tetap jalan sebagaimana biasanya, hanya memang kita sedang melakukan langkah pemulihan biaya agar perusahaan ini tetap sehat," ujarnya.