Banjarmasin (ANTARA) -
Perusahaan Air Limbah Domistik Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memaksimalkan penerapan pengolahan air limbah (PAL) sistem komunal di pemukiman masyarakat.
"Ada beberapa titik sudah kita bangun di pemukiman masyarakat," ujar Direktur PT Pengolahan Air Limbah Domestik Kota Banjarmasin Endang Waryono di Banjarmasin, Sabtu.
Menurutnya, pembangunan instalasi pengolahan air limbah sistem komunal ini bisa langsung untuk puluhan rumah.
"Jadi produksi air limbah bisa dikelola jadi satu," ucapnya.
Penerapan sistem ini, ungkap Endang, karena di daerah itu belum ada sarana perpipaan milik PT PALD Banjarmasin.
Diungkapkan dia, satu titik IPAL komunal dibangun antara 5--6 meter persegi untuk melayani puluhan rumah bahkan sampai 100 rumah yang menjadi pelanggan.
"Jadi secara rutin kita sedot limbah di sana dengan armada truk limbah," ujarnya.
Setiap rumah, ungkap Endang, dibebankan biaya seperempat bayar tagihan air bersih atau PT Air Minum Bandarmasih.
"Karena tagihannya jadi satu dengan rekening bayar air bersih," terangnya.
Upaya ini, ungkap Endang, untuk melestarikan air dan tanah di kota ini tidak tercemar dari limbah rumah tangga, utamanya dari limbah BAB.
Menurutnya, saat ini penuh tantangan untuk memperluas wilayah pelayanan pengolahan air limbah di kota ini, karena masih minimnya pengetahuan masyarakat.
Dia mengungkapkan, saat ini hanya 5 persen cakupan layanan di masyarakat atau sekitar 5 ribu pelanggan jika dibandingkan dengan pelanggan PT Air Minum Bandarmasih yang mencapai 170 ribu pelanggan.
Karena cakupan layanan PT Air Minum Bandarmasih sudah hampir 100 persen, setidaknya Perumda PALD Banjarmasin bisa meraih 10 persennya tahun ini.