Hulu Sungai Tengah Kalsel (ANTARA) - Dua pemuka agama asal Djohor Malaysia dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan (HST Kalsel) Indonesia bertukar pendapat tentang ketauhidan dalam upaya pembinaan umat Islam.
Kedua tokoh agama negeri Jiran Malaysia dan Kalsel tersebut masing-masing Tuan Guru Syekh Haji Muhammad Saleh bin Hamzah serta Tuan Guru Haji Muhammad Bakhiet AM bertemu di kediaman Abah Guru Bakhiet - Kitun Kampung Qadhi Barabai (165 km utara Banjarmasin), Senin malam.
Dalam pertemuan suasana kekeluargaan hingga dinihari Selasa Syekh Muhammad Saleh dan Abah Guru Bakhiet tampak serius membiacarakan masalah ketauhidan bagi generasi kini dan mendatang.
Sebagai contoh peletakan atau maqam kata "Laa ilaha ilallahu" baik dalam hakikat maupun Ma'rifath agar tidak keliru dalam memaknai dan menyikapi, tak cuma sekedar mengucapkan.
Pasalnya kedua ulama kharismatik tersebut sependapat bahwa ketauhidan penting serta sangat mendasar bagi seorang Muslim dalam kehidupan di dunia, terlebih lsgi untuk menghadap kepada Nya (Allah) kelak.
Oleh karenanya, baik Syekh Muhammad Saleh yang sudah berusia 68 tahun maupun Abah Guru Bakhiet yang baru berumur 58 tahun sependapat pula, bahwa generasi Islam perlu benteng kuat serta pembekalan atau penanaman ketauhidan yang betul-betul mantap.
"Secara moril para ulama berkewajiban membentengi dan memberikan pembekalan penanaman ketauhidan kepada generasi muda Islam agar jangan sampai tergelincir pada hal-hal yang tidak diinginkan bersama," tegas kedua ulama serumpun tersebut.
Ketika tukar pendapat dan pengalaman tersebut, kedua Tuan Guru itu didampingi asisten masing-masing seperti Ustadz H Abdullah dari Djohor Malaysia serta Ustadz Antung Syarifudin dari Ponpes Nurul Muhibbin Barabai.
Padahal kesempatan itu pula, kedua tokoh saling doa mendoakan, serta berbagi ilmu terkait ketauhidan atau pendekatan diri kepada Allah SWT Yang Maha segala-galanya, dan bertukar cinderamata.
Rombongan Majlis Ta'lim Djohor Malaysia meninggalkan "kota apam" Barabai, berkesempatan ziarah ke makam orang tua Abah Guru Bakhiet di Bukat tak jauh dari kediaman atau Ponpes Nurul Muhibbin tersebut.