"Tanpa sinergi bisa membingungkan dan pada gilirannya sulit atau mustahil menggapai keberhasilan," ujar Gt. Iskandar pada pembukaan Rapat Kerja Bidang (Rakerbid) PMI Kalsel di Hotel Jelita Banjarmasin, Jumat malam.
Baca juga: Ketua PMI Kalsel harapkan pendonor darah meningkat
Iskandar yang juga Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel menegaskan, sinergi tersebut tidak cuma internal atau dari bidang-bidang kepalangmerahan, tapi juga dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Kesehatan (Dinkes).
Oleh karena itu, pada Rakerbid tersebut menghadirkan BPBD dan Dinkes Kalsel sebagai narasumber guna sinergi dalam upaya menggapai keberhasilan seperti dalam penanggulangan bencana.
Sementara Kasub Bidang Kebencanaan BPBD Kalsel Ariansyah mengapresiasi atas pelaksanaan Rakerbid PMI provinsi setempat dengan harapan tingkat keberhasilan dalam penanggulangan bencana misalnya bisa lebih maksimal.
Baca juga: Gusti Iskandar nyatakan pendonor darah "pahlawan tanpa tanda jasa"
Menurut dia, walau Kalsel bukan daerah rawan bencana gempa, sebaiknya harus tetap ada Ketentuan Standar Operasional (KSOP) penanggulangan bencana gempa.
Sebagai contoh semua rumah sakit di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota belum ada KSOP penanggulangan bencana, demikian Ariansyah.
Rakerbid PMI Kalsel yang berlangsung mulai 27 Desember 2024 selama tiga hari itu dengan peserta dari PMI kabupaten/kota se-provinsi tersebut.
Baca juga: Bank Kalsel-PMI berkolaborasi penuhi persediaan darah