Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (Disbunnak Kalsel) menyiapkan 10.000 hektare lahan kosong dan perkebunan sawit guna mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) terkait swasembada dan ketahanan pangan.
Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel Suparmi dikonfirmasi di Banjarmasin, Jumat, mengatakan lahan tanaman perkebunan tersebut bakal dimanfaatkan untuk menanam padi atau jagung.
Baca juga: "Otak Pintar" Disbunnak Kalsel tingkatkan produksi ternak itik
"Untuk hari pertama penanaman seluas lima hektare di Desa Jilatan Kabupaten Tanah Laut," kata Suparmi.
Kegiatan tersebut merupakan lahan perkebunan sawit yang dimanfaatkan pola penanaman tumpang sari benih padi jenis gogo.
Dia menjelaskan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sempat menyampaikan arahan, kemudian Pemprov Kalsel menindaklanjuti untuk menyukseskan swasembada pangan dengan menyediakan lahan perkebunan seluas 17.000 hektare dari total 29.000 hektare yang tersedia.
"Sedangkan, lahan lain seluas 10.000 hektare berada di lingkungan perhutanan sosial," ujarnya.
Dikatakan Suparmi, lahan perkebunan di Kalsel tidak hanya kelapa sawit, namun terdapat perkebunan karet, kelapa serta komoditas lahan perkebunan lain yang bisa diintegrasikan dengan lahan tanaman pangan, seperti padi dan jagung.
"Untuk tanaman karet juga telah berjalan dan akan lebih dimasifkan di lahan perkebunan karet yang sudah diremajakan," katanya.
Baca juga: Kalsel Expo tampilkan produk kreativitas alam dan makanan olahan
Pencanangan program Kementan tersebut memotivasi Pemprov Kalsel untuk meningkatkan pola penanaman tumpang sari padi jenis gogo di lahan perkebunan.
"Ini menjadi komitmen Pemprov Kalsel untuk mewujudkan swasembada pangan, terlebih Kalsel menjadi penyanggah pangan nasional untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur," tutur Suparmi.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan Kementan RI Heru Tri Widarto menekankan program ketahanan pangan perlu kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, serta lintas sektoral termasuk pendampingan dan pengawalan dari TNI untuk padi gogo dan Polri menjalankan penanaman jagung.
Heru merinci target penanaman padi gogo secara nasional seluas 890 ribu hektare dengan catatan yang efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu hektare untuk produktivitas sebanyak dua ton, sehingga diperoleh sekitar 640 ribu ton beras.
Baca juga: Disbunnak Kalsel monitoring dan evaluasi program Kesatria