Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia Kalimantan Selatan (PMI Kalsel) H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah menyatakan, pendonor darah "pahlawan kemanusiaan" yang juga "pahlawan tanpa tanda jasa".
Gt Iskandar yang juga mantan anggota DPR RI asal daerah Kalsel menyatakan itu ketika pelepasan pendonor darah 100 X penerima "Satyalancana Kebaktian Sosial PMI Kalsel 2019 - 2020" di Aula PMI provinsi setempat - Jalan S Parman Banjarmasin, Jumat sore.
Ia menyebut, penerima Satyalancana tersebut asal "Bumi Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat" dengan melakukan donor darah 100 X periode 2019 -;2020 sebanyak 10 orang dan dua di antaranya meninggal dunia.
"Tertundanya penyerahan Satyalancana Kebaktian Sosial tersebut karena wabah COVID-19 juga melanda negara kita," ujar Gt Iskandar yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kalsel pada Pemilu 2024 yang pencoblosannya Februari lalu.
Iskandar yang juga politikus senior Partai Golkar itu mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pendonor darah, terlebih bagi yang mendapatkan Satyalancana Kebaktian Sosial atau 100 kali lebih sebagai donatur darah.
"Kita harapkan warga masyarakat lain di Kalsel bisa pula sebagai pendonor darah,. karena penting buat kemanusiaan," harap laki-laki "berdarah biru" (keturunan Raja-raja Banjar Kalsel) tersebut.
Penyerahan Satyalancana Kebaktian Sosial itu bersamaan dengan provinsi lain di Indonesia, rencananya oleh Presiden Jokowi di Hotel Sahid Jakarta, 5 Agustus 2024, demikian Gt Iskandar.
Pendonor darah 100 kali dari Kalsel 2019 - 2020 yang akan menerima Satyalancana Kebaktian Sosial itu masing-masing M Chairuddin Afiat, Veny Isaak Yogues, Abas Pullah, Rudy Hartono, Sutarno, AA Taujidillsh, Syaifudin dan Donur.
Sementara Sersan Mayor Udara (Serma-U) Donur yang sudah 122 kali mendonorkan darahnya mengaku bangga bisa berbuat nyata untuk kemanusiaan, didampingi melaksanakan tugas sebagai prajurit TNI-AU.
"Saya sebagai pendonor darah sejak Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) hingga dengan tenggang waktu pengambilan darah per dua bulan sekali. Alhamdulillah sehat," ujar ayah dau anak itu.
Prajurit TNI-AU itu menambahkan, dirinya sebagai pendonor darah tidak ada motivasi apa-apa atau lain, kecuali untuk memberikan yang terbaik buat orang lain dan salah satu usaha menjaga kesehatan sejak dini.
"Karena sebelum pengambilan darah cek kesehatan terlebih dahulu kalau kurang sehat seperti tekanan darah tinggi tidak jadi diambil darahnya. Hal itu berarti kita bisa kontrol kesehatan sejak dini," demikian Donur.