Banjarmasin (ANTARA) - Tuan Guru Haji Abdul Syukur Al Hamidy menyatakan bagi kaum Muslim lebih baik mencurahkan isi hati atau "curhat" kepada Allah SWT daripada sesama manusia.
"Kalau curhat kepada Allah. Allah tahu segala-galanya dan Allah pula yang mencintai jauh sebelum kita lahir," ujar Tuan Guru Abd Syukur dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Ahad.
Sedangkan curhat kepada sesama manusia, syukur-syukur mendapat perhatian atau bantuan, tapi tidak menutup kemungkinan mendapatkan ocehan yang bisa membuat malu serta menjatuhkan mental, lanjut mantan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu
Tuan Guru keluaran "Darul 'Ulum" Kandangan (135 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalsel tersebut menyatakan itu dalam kajian tasawuf atau upaya kaum Muslim mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pada kesempatan kajian kali ini, Tuan Guru yang pernah kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin tersebut khusus membicarakan "Kisawah Anwar" atau kelambu Ilmu yang berdasarkan ketuhanan.
"Kelambu disini dalam pengertian pelindung diri berdasarkan 'nur' atau cahaya ilmu yang berdasarkan ketuhanan guna terhindar dari perbuatan salah terhadap Allah dan Rasul Nya yaitu Rasulullah Muhammad Saw," tuturnya.
Ia menambahkan, dalam implementasi ilmu ketuhanan tersebut sudah barang tentu atas bimbingan yang bersumber dari mata hati dengan "Hidayatul Istighfar".
"Dengan mata hati yang berlandaskan hidayatul istighfar akan mampu melawan emosi yang bisa menjerumuskan kita kepada hal yang bukan-bukan. Artinya kita bisa selamat, baik di dunia maupun akhirat," tegas Tuan Guru Abd Syukur.
Sebelumnya atau pada kajian bulan lalu membicarakan tentang kasih sayang Allah terhadap umat Nya dengan mengilustrasikan dunia perdagangan yang mengumpamakan manusia sebagai penjual dan Allah selaku pembeli.
"Sungguh rugi orang yang berdagang dengan pembelinya Allah. Karena manusia terkadang tidak merasa kasih kepada pembeli, sementara Allah sebagai pembeli memiliki kasih sayang," demikian Tuan Guru H Abd Syukur Al Hamidy.