Barabai, Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) menggandeng beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menggencarkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi.
“Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini merupakan transformasi yang tidak lagi memusatkan perpustakaan di dalam gedung, lebih ke jemput bola. Kita jangkau seluruh aspek agar fasilitas perpustakaan dapat digunakan seluruh lapisan masyarakat,” kata Kepala Dinas Perpustakaan HST Ahmad Fatoni di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Rabu.
Baca juga: Pemkab HST tingkatkan literasi lewat program bulanan kelompok perpustakaan
Dia menjelaskan, teknis penerapan program ini, Dinas Perpustakaan akan menyediakan fasilitas perpustakaan di setiap kegiatan-kegiatan tertentu SKPD lain.
“Misal saat kegiatan program stunting dari lembaga terkait, kita menyediakan mobil perpustakaan keliling. Kita siapkan fasilitas buku di tempat pelaksanaan kegiatan SKPD lain, utamanya kegiatan di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Kemudian, saat Dinas Pendidikan menggelar program di sekolah-sekolah, Kader PKK melaksanakan program parenting, Dinas Perikanan menggelar kampanye gemar makan ikan, dan kegiatan SKPD lainnya.
Menurut dia, cara ini sangat tepat, dengan menyisip ke SKPD yang menggelar kegiatan melibatkan pelajar mulai dari tingkat PAUD, TK, sekolah dasar hingga menengah, maka upaya meningkatkan literasi anak-anak dapat berjalan efektif dan efisien.
Baca juga: Pemkab HST siapkan 20 layanan di MPP setelah peresmian gedung
Fatoni memberikan contoh konkret, misalnya saat kegiatan parenting yang digelar Kader PKK melibatkan anak-anak, Dinas Perpustakaan dapat menyisipkan materi literasi dengan menghadirkan pendongeng nasional yang memberikan materi kepada anak-anak.
Menurut dia, pola seperti ini cukup berhasil karena lebih mudah menjangkau anak-anak guna meningkatkan literasi pelajar di tiap sekolah.
Ia mengatakan, secara keseluruhan Dinas Perpustakaan dapat menjangkau seluruh aspek perangkat daerah, sehingga transformasi ini menjadikan perpustakaan tidak lagi hanya sebatas gedung, tetapi sebagai fasilitas literasi yang bisa diakses di tempat-tempat umum.
“Transformasi ini untuk mengoptimalkan peran perpustakaan hadir di seluruh aspek dalam rangka meningkatkan literasi sehingga masyarakat lebih sejahtera dalam hal wawasan,” ujar Fatoni.
Baca juga: Pemkab HST minta kepala sekolah beri ruang bagi guru penggerak berkreasi