Dari total pendaftar, sektor food & Beverages mendominasi dengan 761 UMKM, diikuti oleh sektor fesyen yang menyumbang 496 UMKM.
Tercatat, kedua sektor ini menunjukkan potensi besar guna mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh, sekaligus menggambarkan tren industri yang diminati generasi muda.
Seleksi BSI AMP 2024 dilakukan melalui serangkaian tahapan intensif yang mencakup kurasi ketat, pelatihan, dan pendampingan bisnis.
Peserta yang terpilih merupakan wirausaha muda berbakat yang tidak hanya memiliki potensi besar untuk berkembang di tingkat lokal, tetapi juga berpeluang menembus pasar global.
Di Aceh, khusus BSI UMKM Center telah membina 2.046 UMKM dengan pembiayaan sebesar Rp41,9 miliar melalui akses pembiayaan dan menyelenggarakan program pelatihan, pendampingan bisnis, serta membantu proses pemasaran produk para pelaku usaha.
“Kami juga memfasilitasi business matching untuk membantu para pelaku UMKM memperluas jaringan bisnis mereka dan mengembangkan skala usaha,” ungkap Gusti.
Selain pendampingan pada UMKM, BSI UMKM Center juga mendampingi dua desa binaan BSI di bidang peternakan dan perkebunan.
Kemudian, BSI juga memfasilitasi pemenuhan sertifikasi halal dan pendampingan pemenuhan legalitas usaha bagi UMKM Aceh.
Hingga 30 September 2024, BSI memiliki empat BSI UMKM Center dengan jumlah binaan lebih dari 4.029 UMKM di berbagai wilayah, seperti Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, dengan total pembiayaan yang mencapai Rp71,67 miliar.
Baca juga: Lewat PON XXI, BSI komitmen majukan olahraga di Aceh
BSI lahirkan bibit wirausaha muda unggulan Aceh
Minggu, 27 Oktober 2024 0:26 WIB