Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno mengatakan dua pelatihan ini digelar dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri 2024 yang dirayakan setiap tanggal 22 Oktober.
"Dua short course ini khusus digelar untuk menyemarakkan Hari Santri, dirancang untuk membekali para santri menyiapkan diri menyongsong masa depan," ujar Suyitno di Jakarta, Rabu.
Menurut Suyitno, dunia yang terus berubah dan dipenuhi dengan teknologi ini harus direspons pesantren dengan positif. Pesantren harus memanfaatkan teknologi untuk mempercepat penyampaian materi dakwah dan belajar.
"Santri harus beradaptasi dengan teknologi agar menjadi pribadi yang komplit, menguasai ilmu keagamaan dengan baik sekaligus menguasai teknologi," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Mastuki mengungkapkan dua short course ini melibatkan narasumber yang profesional di bidangnya, yaitu para konten kreator santri yang memiliki rekam jejak sangat panjang.
"Semua pengisinya adalah para ahli, baik yang untuk konten kreator maupun AI. Kita ingin memberikan layanan terbaik untuk para santri dalam mempelajari dua hal ini," kata dia.
Menurut dia, untuk konten kreator materi yang akan dipelajari antara lain storytelling, menulis naskah, branding, teknik produksi, dan lainnya.
Sementara untuk mahir AI materi yang dipelajari berfokus pada AI yang bisa membantu santri mengembangkan ilmu agama, antara lain AI dan masa depan santri, penggunaan AI untuk menulis Arab, pembuatan chatbot santri, dan lain-lain.
Pendaftaran pelatihan dilaksanakan pada 16 - 19 Oktober 2024. Pelatihan digelar 20 dan 21 Oktober 2024. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengakses laman Pintar Kemenag.
Baca juga: Kemenag hadirkan pendidikan Islam yang berdaya saing lewat AKMI
Baca juga: Kemenag ingatkan sanksi bagi pelaku usaha tidak urus sertifikasi halal
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi