Banjarmasin (ANTARA) - Klinik Lambung Mangkurat Medical Center (LMMC) sebagai unit penyelenggara layanan kesehatan bagi civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan masyarakat umum kini telah melayani
lebih dari 13.000 peserta BPJS.
"Peserta BPJS LMMC kebanyakan berasal dari mahasiswa dan dosen, bertujuan untuk memudahkan mereka dalam mendapatkan pelayanan medik dasar,f pada fasilitas kesehatan Tingkat I," kata Wakil Rektor IV ULM bidang Kerja Sama, Humas, dan Sistem Informasi Yusuf Azis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin.
LMMC disiagakan piket dokter umum, pelayanan medik gigi dasar oleh dokter gigi, pelayanan persalinan, antenatal care (pemeriksaan kehamilan), kesehatan ibu dan anak/Keluarga Berencana, imunisasi dengan konsulen berbagai dokter spesialis.
Selain itu juga dilengkapi dengan pelayanan farmasi dan apotek, laboratorium sederhana, tindakan medik gawat darurat sederhana dan sunat, konseling psikologi, tes bakat, tes narkoba, pemeriksaan kesehatan mahasiswa serta fasilitas mobil ambulance untuk rujukan dan emergensi.
Yusuf mengatakan LMMC pun terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada civitas akademika yang sudah memilih Klinik Pratama LMMC ULM sebagai faskes I.
Hal ini juga didukung melalui pembentukan Satuan Tugas Percepatan Peningkatan Kepesertaan dan Kapitasi BPJS Klinik LMMC Nomor: 010/SP/SATGAS/VIII/2024 Perihal permohonan Dana Kegiatan, SPPD dan Surat Tugas Kegiatan Benchmarking.
Maka dari itu, Tim Satgas dengan didampingi oleh Ketua LMMC Prof Eko Suhartono yang juga didampingi oleh Wakil Rektor IV ULM studi tiru ke Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Universitas Airlangga untuk melihat bagaimana strategi yang dilakukan untuk bisa meningkatkan kepesertaan BPJS di klinik mereka.
Dipilihnya Unair bukan tanpa alasan, mereka memiliki Pusat Pengelola Dana Sosial (PUSPAS) Unair sebagai pusat penghimpunan, pengelolaan, dan penyaluran dana sosial Universitas Airlangga memiliki peranan penting dalam menunjang Tridharma perguruan tinggi.
Donasi yang dikumpulkan didapat dari dana pribadi, maupun dana sosial. Dana tersebut nantinya akan disalurkan dalam bentuk beasiswa pendidikan, bantuan riset dan penelitian, dana talangan pendidikan, bantuan sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, PUSPAS Unair juga menjadi salah satu penyokong penyokong bagi mahasiswa Unair yang memiliki hambatan terhadap kepesertaan BPJS sehingga sulit untuk berobat, maka tugas PUSPAS dalam penyaluran bantuan akan bekerja.
“Ada mahasiswa yang bermasalah, tidak dibayar BPJS-nya karena jadi satu dengan orang tuanya dan orangtuanya tidak bekerja, sehingga kita punya program khusus” ucap Ketua PUSPAS Unair Wisudanto.