Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin menyerahkan bantuan berupa 500 paket kebutuhan pokok kepada warga yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan.
"Bantuan paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian pemkot kepada warga yang belum terdata masuk dalam penerima bantuan sehingga diharapkan meringankan beban mereka," ujar Aditya.
Menurut Aditya, bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, gula pasir dan lainnya sebagai bentuk kehadiran pemerintah terhadap masyarakat yang memerlukan bantuan berupa pangan.
Aditya menuturkan tujuan lain pemberian bantuan kepada 500 warga yang tidak terdaftar penerima bantuan itu juga untuk pengendalian laku inflasi karena kurangnya daya beli sehingga harga kebutuhan pokok jadi tinggi.
"Harapan kami, pemberian bantuan sembako bisa menekan laju inflasi karena kurangnya daya beli sehingga harga bahan pokok di pasaran tetap stabil tidak tinggi dan tidak menjadi beban masyarakat," ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru Rokhyat Riyadi menuturkan warga penerima bantuan paket sembako sebanyak 500 orang merupakan usulan dari kelurahan dan kecamatan yang diverifikasi dinas sosial.
"Warga yang menerima bantuan benar-benar belum pernah menerima bantuan yang diusulkan kelurahan dan kecamatan serta diverifikasi untuk memastikan mereka memang belum menerima bantuan," ujarnya.
Ditambahkan Rokhyat, pihaknya juga siap menerima informasi masyarakat terkait keluarga atau tetangga yang layak menerima bantuan tetapi masih belum terdata sebagai salah satu penerima bantuan.
"Silakan masyarakat menyampaikan jika ada keluarga atau tetangga yang layak menerima bantuan. Mereka akan dimasukkan sebagai penerima manfaat yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan," katanya.