"Kami selalu mendorong Pemkot agar mampu meningkatkan PAD melalui berbagai sektor dan potensi yang dimiliki," ujar Wakil Ketua DPRD Banjarbaru Napsiani Samandi di Banjarbaru, Rabu.
Baca juga: Realisasi retribusi parkir di Banjarbaru capai 78 persen
Baca juga: Realisasi retribusi parkir di Banjarbaru capai 78 persen
Menurut Napsiani, meski pun tidak memiliki sumber daya alam yang banyak dibandingkan daerah lain di Kalsel tetapi sejumlah sektor dan potensi PAD dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan.
Napsiani menyebutkan, sektor pajak dan retribusi daerah hendaknya terus ditingkatkan seiring peningkatan status Banjarbaru menjadi Ibukota Provinsi Kalsel sehingga kemajuan kota terus berkembang.
"Status Banjarbaru sebagai ibukota Kalsel tentu membuat tumbuhnya bisnis seperti perhotelan dan rumah makan sehingga bisa dijadikan suatu potensi yang mampu mendorong peningkatan pendapatan," ucapnya.
Disisi lain, Napsiani mengingatkan agar langkah untuk meningkatkan pendapatan diimbangi juga dengan peningkatan pelayanan di berbagai sektor sehingga membuat investor merasa terlayani dengan baik.
"Artinya, satu sisi berusaha untuk meningkatkan pendapatan daerah, disisi lain pelayanan juga seharusnya ditingkatkan sehingga masyarakat atau investor merasa puas atas pelayanan itu," ucapnya.
Ditekankan Napsiani, keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang cukup lama dijalankan sudah cukup baik dalam pelayanan sehingga bisa terus ditingkatkan dan mendorong meningkatnya pendapatan daerah.
Baca juga: Dishub Banjarmasin sosialisasikan pembayaran parkir berbasis digital
Baca juga: Dishub Banjarmasin sosialisasikan pembayaran parkir berbasis digital
"Tentunya, pelayanan di MPP harus terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya dengan cara menambah gerai pelayanan hingga mendorong percepatan layanan bagi setiap pemohon," ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya mengapresiasi keberhasilan Pemkot Banjarbaru dibawah kepemimpinan Wali Kota Muhammad Aditya Mufti Ariffin yang berhasil mendongkrak pendapatan daerah sehingga terus naik.
Diketahui, sejak dilantik menjadi wali kota pada 2021, pendapatan asli daerah Banjarbaru sebesar Rp202 miliar dan naik menjadi Rp324 miliar pada 2024 sehingga kenaikan telah mencapai Rp100 miliar lebih.