Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan mencatat Pendapatan Asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir mencapai 78 persen atau sekitar Rp1,7 miliar hingga Agustus 2024 dari target Rp2,2 miliar
Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan Banjarbaru Rajianoor Yahya Lukmana di Banjarbaru, Rabu, mengaku target PAD dari sektor retribusi parkir dapat ditingkatkan menjadi Rp2,4 miliar pada anggaran perubahan berdasarkan potensi saat ini.
Baca juga: DPRD Banjarbaru dorong pemkot gali potensi PAD dari retribusi parkir
"Kami optimis pada akhir tahun bisa tercapai dan bisa melebihi target. Bahkan melihat potensi yang ada, kami menaikan target dianggaran perubahan ini," kata Yahya.
Yahya menjelaskan faktor yang dapat meningkatkan PAD pada sektor parkir karena kegiatan di Lapangan Dr. Murdjani dan penambahan titik parkir tepi jalan.
"Konsistensi pendapatan yang terintegrasi dengan sistem dan penambahan titik parkir, mendongkrak retribusi," ucap Yahya.
Terlebih, menurut Yahya, tarif parkir roda dua sebesar Rp2.000 dan roda empat (Rp3.000) pada kondisi reguler atau normal, namun tarif kendaraan roda dua mencapai Rp3.000 dan roda empat (Rp5.000) ketika ada acara insidentil.
Baca juga: DPRD Banjarbaru sidak sejumlah areal parkir
Selain itu, Yahya juga menjelaskan parkir tepi jalan umum terdapat 38 titik berdasarkan SK Wali Kota Banjarbaru pada 2023.
"Pada 2024 menjadi parkir tepi jalan menjadi 68 titik berdasarkan ketetapan SK Wali Kota, selain itu pendapatan Pasar Bauntung yang sudah menggunakan e-perking membuat optimalisasi PAD," ungkap Yahya.
Lebih jauh, Yahya menyebutkan pihaknya memantau dan mengevaluasi pendapatan sektor parkir setiap pekan untuk optimalisasi PAD.
Diketahui, target PAD dari sektor parkir sebesar Rp2,2 miliar pada 2023, namun pencapaian sekitar 93 persen atau sekitar Rp2,1 miliar.
Baca juga: Wali Kota Aditya harapkan kantor baru UPT pajak tingkatkan PAD