Peringatan maulid juga dihadiri alim ulama dan habaib menghadirkan penceramah asal Jakarta Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan di Masjid Syia’rush Shalihin Martapura.
Baca juga: Bupati Banjar minta kafilah MTQ Nasional raih juara
Baca juga: Bupati Banjar minta kafilah MTQ Nasional raih juara
"Alhamdulillah, kita bisa hadir dan bersama-sama mengikuti maulid Nabi Muhammad sebagai wujud kecintaan kepada sehingga bisa meneladani akhlak dan perilaku baginda Rasulullah," ujar Saidi di Martapura, Senin.
Menurut Saidi, sebaik-baiknya contoh adalah meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW karena di dalam diri Rasulullah terdapat Uswatun Hasanah sehingga harus diteladani dalam kehidupan.
Saidi menuturkan, kepribadian Rasulullah bukan hanya sosok yang menakjubkan tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk menjalani kehidupan di dunia hingga akhir jaman.
Sementara itu, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan dalam ceramah di depan ratusan jamaah menerangkan arti maulid sebagai momen perayaan, mengekspresikan kegembiraan atas kelahiran Nabi.
Baca juga: Bupati Banjar minta anggota DPRD terpilih jadi mitra yang baik
Baca juga: Bupati Banjar minta anggota DPRD terpilih jadi mitra yang baik
"Nabi Muhammad SAW merupakan makhluk termulia di muka bumi dan maulid merupakan salah satu wujud penghormatan kepada Rasulullah," ujar Habib Jindan, pimpinan Yayasan Al Fachriyah Tangerang itu.
Dikatakan, salah satu caranya adalah memperbanyak bacaan manaqib nabi yang terdapat dalam kitab Maulid seperti Barzanji, Ad Diba’i dan Simtud Durar apalagi di bulan Rabiul Awwal bulan kelahiran nabi.
"Kita tidak hanya bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad di bulan Maulid ini tetapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup dan tuntunan yang dibawanya bagi seluruh umat muslim," katanya.