"Kami minta Pemprov mengoperasikan SPAM Banjar Bakula sehingga pelayanan air bersih PDAM Intan Banjar tidak lagi terkendala air baku," ujar Bupati Banjar di Kota Banjarbaru, Rabu.
Harapan bupati tersebut disampaikan pada peresmian gedung baru PDAM Intan Banjar Jalan Pangeran Hidayatullah Kota Banjarbaru yang menghabiskan dana sebesar Rp18 miliar.
Menurut bupati, PDAM Intan Banjar yang dikelola bersama Pemkab Banjar dan Pemkot Banjarbaru memerlukan air baku secara kontinyu dan tidak terputus jika terjadi hambatan.
Dijelaskan, selama ini air baku yang diolah melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) II Pinus berasal dari air irigasi Riam Kanan sehingga jika ada pembersihan maka kekurangan air baku.
"Jika air baku dari SPAM Banjar Bakula sudah beroperasi, maka produksi maupun distribusi dari IPA II Pinus tidak akan lagi terkendala karena air bakunya tersedia setiap saat," ungkapnya.
Wali Kota Nadjmi Adhani meminta Pemprov Kalsel sebagai pengelola SPAM bisa mengoperasikannya sehingga PDAM Intan Banjar semakin baik melayani dua daerah yakni Banjarbaru dan Banjar.
Apalagi, kata dia, jaringan perpipaan SPAM Banjar Bakula yang mengambil air baku langsung dari Sungai Mandi Kapau sepanjang 17 kilometer sudah terpasang dan bisa dioperasikan.
"Makanya kami minta SPAM Banjar Bakula dioperasikan karena jaringan pipa sudah tersedia sehingga bisa koneksi IPA II Pinus yang mampu mengolah air baku secara langsung," ucapnya.
Asisten I Setdaprov Kalsel Siswansyah siap menyampaikan keinginan dua kepala daerah terkait operasional SPAM Banjar Bakula yang menjadi penyuplai air baku bagi PDAM Intan Banjar.
"Kami akan menyampaikan keinginan dan harapan bupati maupun wali kota sehingga PDAM Intan Banjar tidak lagi kesulitan air baku," ujar Siswansyah yang mewakili gubernur pada acara itu.