Kotabaru (ANTARA) - Wakil ketua DPRD Kotabaru Kalimantan Selatan M Arif mendorong Dinas Perikanan mencetak bibit udang skala exspor berjenis udang Windu (Black Tiger) melalui Balai Benih dan Kesehatan Ikan (BBKI) di Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Sigam.
"Pangsa pasar udang windu ke luar negeri cukup terbuka lebar," kata M arif di Kotabaru, Sabtu.
Baca juga: Bank Indonesia dukung pengembangan budi daya udang windu
M Arif menyampaikan, potensi exspor di pasar luar negeri udang windu memiliki peluang yang sangat menjanjikan sehingga perlu adanya terobosan berkelanjutan terhadap perikanan di Kotabaru.
"Melalui Dinas Perikanan diharapkan berperan aktif untuk mendorong para nelayan untuk mengembangkan sektor ini," katanya.
Kepala Dinas Perikanan Kotabaru Khairil Fajri, menyampaikan, BBKI di Desa Gedambaan sudah berhasil dalam perbenihan udang windu (Black Tiger) untuk pemenuhan permintaan petambak Kotabaru.
"Target tahun 2024 ini berkisar 3 juta - 5 juta ekor benih udang windu atau black tiger ( penaeus monodon) yg akan di produksi oleh BBKI dinas perikanan kotabaru," kata Khairil Fajri.
Ia menambahkan, selama ini benih yang dipelihara petambak merupakan benih udang dari pulau jawa dan Sulawesi.
Baca juga: KKP-Kementan mengembangkan teknologi panen padi dan udang windu bersamaan
Atas kondisi demikian, pemerintah daerah hadir melalui dinas perikanan kotabaru dalam hal penyediaan benih udang yg berkualitas dan tingkat keberlangsungan hidup di tambak lebih tinggi (survival rate).
Kegiatan tersebut diharapkan petambak bisa mendapatkan benih udang yg unggul tahan penyakit, dipelihara degan waktu 3-4 bulan dan hasil panen lebih meningkat.