DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengingatkan agar perayaan perpisahan siswa yang lulus sekolah baik tingkat TK, SD dan SMP untuk dilaksanakan secara sederhana, sehingga tidak membebankan wali murid.
"Ini sudah dekat perpisahan siswa lulus sekolah, kami mengingatkan dari sekarang untuk secara sederhana saja," ujar Anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Mathari di Banjarmasin, Jumat.
Mengapa jadi perhatian pihaknya di legislatif saat ini, lanjut Mathari, karena sering terjadi keluhan di kalangan masyarakat utamanya wali murid yang merasa sangat dibebani acara perpisahan anaknya lulus sekolah ini.
Mengapa jadi perhatian pihaknya di legislatif saat ini, lanjut Mathari, karena sering terjadi keluhan di kalangan masyarakat utamanya wali murid yang merasa sangat dibebani acara perpisahan anaknya lulus sekolah ini.
"Bahkan tidak jarang sampai ke telinga kami di dewan, ini harus dihindari," ujarnya.
Meskipun, ungkap dia, sudah disepakati dalam rapat dengan komite sekolah dan wali murid serta pihak sekolah akan ada acara perpisahan tersebut, namun kenyataannya banyak yang masih mengeluh.
"Kita harus maklumi lah, mungkin saat rapat itu orang tua siswa ada yang malu atau tidak berani menyampaikan pendapatnya, sehingga terpaksa setuju, namun sebenarnya dia sangat terbebani," ujarnya.
Apalagi, ungkap Mathari, acara perpisahan ini juga dibarengi dengan adanya studi tour, ini juga harus diperhitungkan betul kemampuan orang tua siswa jika dilaksanakan.
"Pada dasarnya semua itu hal yang sangat wajar sebenarnya, tapi yang jadi tidak wajar itu karena biayanya makin membebani orang tua siswa, ini yang jadi masalah," paparnya.
Karena, kata Mathari, pihaknya meminta agar dinas pendidikan kota setempat untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan tersebut.
"Harus dihimbau pihak sekolah untuk melaksanakan acara perpisahan siswa secara sederhana saja, namun tetap memiliki makna dan kesan yang mendalam bagi kebahagiaan mereka lulus sekolah," demikian katanya.