Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan sudah 5.255 orang warga Pulau Tagulandang yang menjadi korban erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara sudah dievakuasi keluar pulau itu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Sabtu, mengatakan jumlah tersebut merupakan hasil rekapitulasi per hari ini yang dihimpun tim Pusdalops BNPB dari serangkaian upaya evakuasi yang dilakukan tim gabungan terhadap warga korban erupsi di Pulau Tagulandang.
Baca juga: Menteri ATR percepat pengadaan lahan relokasi bagi korban Gunung Ruang
Dari jumlah itu setidaknya bertambah sebanyak 1.891 orang dari jumlah korban sebelumnya yang lebih dulu dievakuasi ke tempat pengungsian yang masing-masing tersebar di Kota Manado, Bitung, Minahasa Utara dan Pulau Siau.
Dengan demikian masih tersisa sekitar 3.828 orang dari target 9-12 ribu jiwa korban di Tagulandang yang harus segera dievakuasi setidaknya selesai pada Minggu (5/5), sebagaimana hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Sulawesi Utara dan unsur tim tanggap darurat gabungan yang terlibat beberapa hari lalu.
"Tim gabungan masih terus berupaya mengevakuasi warga yang tersisa, termasuk dengan pendistribusian logistik dan peralatan yang mereka butuhkan selama masa tanggap darurat ini," kata Abdul.
Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan untuk proses evakuasi korban secara menyeluruh masih mengandalkan bantuan angkutan kapal penyeberangan laut dan angkutan darat milik TNI AL, Basarnas, Kodam XIII/Merdeka, Polda Sulawesi Utara dan seterusnya.
Baca juga: Wapres minta warga sekitar Gunung Ruang ikuti arahan pemerintah
"Karena kondisi itulah cara satu-satunya yang bisa dimaksimalkan untuk mengevakuasi para korban di Tagulandang," ujarnya.
Ia memastikan telah melakukan penambahan jumlah armada kapal menjadi setidaknya menjadi 11 unit untuk mengangkut sisa korban yang tertinggal tersebut.
Belasan kapal laut yang disiapkan untuk mengangkut para korban itu masing-masing milik Basarnas, Bea Cukai, TNI AL, hingga kapal feri swasta.
Adapun rute penyeberangan ke tempat pengungsian yakni Tagulandang – Manado, Tagulandang – Bitung, Tagulandang – Pahe Siau, Tagulandang- Munte dengan okupansi penumpang 600 - 100 orang sekali angkut.
"Semua ini adalah upaya biar bagaimanapun warga harus digeser keluar demi keselamatan, karena kondisi Gunung Ruang yang belum benar stabil pasca-erupsi fase kedua beberapa hari lalu," ujarnya.
Baca juga: Helikopter mulai diterbangkan angkut korban Gunung Ruang yang sakit
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sambas