Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Saiful Anshari mengingatkan kaum Muslim jangan merasa "harat" (hebat) atau "pahaharatnya" (paling hebat) daripada orang lain, baik terhadap sesama maupun bukan sesama.
"Kalau sudah merasa harat atau pahaharatnya celaka atau bisa bahaya," ujar Ustadz Saiful dalam tausiah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Selasa.
Pasalnya, menurut dia, urang yang merasa harat atau pahaharatnya bisa menimbulkan sombong dan "takabur" (menyalahi ketentuan Allah SWT).
Ia menambahkan, penyakit lain orang merasa harat atau pahaharatnya selalu minta pujian dan hormati
"Padahal pada dasarnya semua kehidupan kita 'maniru' (mencontoh) Keteladanan Rasulullah Muhammad Saw. Dalam artian yang harat atau pahaharatnya itu Nabi Muhammad Saw selaku penghulu roh manusia," kata Ustadz Saiful.
"Jadi kalau cuma meniru, apa yang perlu disombongkan," lanjut Ustadz Saiful dalam kajian 'Sifat 20' atau tarekat 'Asy'ariyah' secara rutin tiap Subuh Selasa (jika tidak berhalangan).

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Saiful juga mengingatkan arti penting asupan roh atau rohani, bukan kepentingan jasad dalam keseimbangan hidup dunia akhirat.
"Sebab kalau asupan roh itu kurang atau tidak ada samasekali, maka kehidupan orang tersebut bisa 'pusang' (kacau balau)," lanjut Ustadz Saiful
Ia menambahkan, kalau harga binatang di "awak" (pada jasad), sedangkan manusia pada roh.
Untuk asupan roh tersebut, menurut ustadz tersebut dengan memperbanyak amal ibadah, baik secara ritual maupun perbuatan.
"Berat atau 'hampul' (ringan) mayat seseorang tergantung amal ibadah orang tersebut," demikian Ustadz Saiful Anshari.