"Memang yang luas itu ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Barat," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Banjarmasin Chandra di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Banjarmasin percepat entaskan kawasan kumuh sebelum lima tahun
Baca juga: Banjarmasin percepat entaskan kawasan kumuh sebelum lima tahun
Menurut dia, program pengentasan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin di target setiap tahunnya sekitar 65 hektare sejak 2022.
"Untuk dua tahun terakhir tadi bisa tercapai target, hingga total kawasan kumuh sesuai SK terbaru tinggal 380 hektare kawasan kumuh hingga 2024 ini," ujar Chandra.
Kelanjutan pengentasan kawasan kumuh tahun 2024 ini, ungkap dia, terus dilakukan meskipun tidak begitu bisa maksimal karena terjadinya refocusing anggaran atau pemotongan penghematan anggaran karena untuk pelunasan hutang kegiatan Pemkot pada 2023.
"Alokasi anggaran di dinas kita tahun ini sekitar Rp30 miliar dari total Rp47 miliar yang terkena refocusing, untuk menutupi utang kegiatan tahun lalu," terangnya.
Baca juga: 310 rumah tidak layak huni di Banjarmasin dapat bantuan bedah rumah
Baca juga: 310 rumah tidak layak huni di Banjarmasin dapat bantuan bedah rumah
Menurut Chandra, upaya yang dilakukan untuk percepatan pengentasan kawasan kumuh ini berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Kolaborasi ini, ungkap dia, termasuk penanganan rumah tidak layak huni, sanitasi dan lainnya.
Sedangkan instansinya, kata Chandra, bertugas untuk memperbaiki infrastruktur jalan jembatan atau lebih dikenal dengan sebutan "titian".
Jembatan titian merupakan jalan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan motor roda dua, kebanyakan jalan titian ini berada di kawasan pemukiman di pinggiran sungai. Ini infrastruktur jalan penghubung antara rumah warga yang kebanyakan berkonstruksi kayu.
"Jadi kita perbaiki dengan konstruksi beton, jadi lebih kokoh," ujarnya.