Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalsel Nurliani Dardie di Banjarmasin, Selasa, mengatakan upaya tersebut di antaranya dengan melaksanakan program layanan terpadu perpustakaan sekolah (LTPS) pada sepuluh kabupaten tersebut.
"Program LTPS ini mencakup lima SMA sederajat di setiap kabupaten," tuturnya.
Setiap sekolah yang terlibat berkesempatan untuk mmeminjam pakai sebanyak 120 judul buku dengan total 125 eksemplar.
"Jangka waktu selama 8 bulan, dengan opsi perpanjangan hingga satu tahun jika dibutuhkan," ujarnya.
Dia pun menyampaikan program itu dilaksanakan pada sepuluh kabupaten karena tingkat minat baca generasi muda masih rendah.
Baca juga: Ribuan arsip milik Kalsel periode 1980-2014 siap dimusnahkan
Baca juga: Ribuan arsip milik Kalsel periode 1980-2014 siap dimusnahkan
Adapun sepuluh kabupaten tersebut, yakni Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.
Dia menegaskan program ini bukan hanya untuk menambah koleksi perpustakaan, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan minat baca peserta didik.
"Ini tugas kita untuk mengembangkan literasi dan minat baca di Kalsel, terutama dalam hal memperluas pengetahuan, dan memperkaya wawasan," ujarnya.
Dari data Perpusnas pada 2022, minat membaca di Provinsi Kalimantan Selatan dari skor 1-100 berada pada peringkat 13 se-Indonesia dengan skor 64,95 poin.
Baca juga: Dispersip Kalsel targetkan 70 persen perpustakaan miliki NPP