Banjarmasin (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BNNP Kalsel) menyembuhkan 74 pengguna narkoba selama 2023 melalui program rehabilitasi yang dilaksanakan di Klinik Pratama BNNP Kalsel.
"Penyalahguna narkoba yang mengikuti rehabilitasi ini terdiri atas 63 orang yang menjalani rawat jalan dan 11 orang rawat inap," kata Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: BNNP Kalsel raih penghargaan WBK dari BNN RI
Wisnu menyebut mayoritas penyalahguna narkoba sebagai pecandu sabu-sabu sebanyak 38 orang atau 51 persen dari total yang mengikuti rehabilitasi.
Adapun hasil asesmen petugas, korban mengaku awalnya diajak teman menggunakan narkoba serta berinisiatif memcoba barang haram tersebut.
Oleh karena itu, Wisnu mengingatkan masyarakat untuk tidak sekalipun tergoda menggunakan narkoba lantaran bakal terjerat candunya sehingga tidak bisa lepas lagi dari rasa ingin mengonsumsinya.
Diakui dia pula ketiadaan balai rehabilitasi khusus menangani korban pecandu narkoba di Kalsel menjadi keprihatinan tersendiri, mengingat pentingnya tempat tersebut untuk penyembuhan.
Apalagi saat ini pecandu narkoba di Kalsel diperkirakan cukup banyak meski jumlahnya tidak bisa didata secara pasti mengingat para korban penyalahgunaan cenderung menutup diri.
Baca juga: DPRD Kalsel kunjungi Balai Besar Rehabilitasi BNNP Jabar
"Namun dari pelayanan konsultasi yang dibuka BNNP Kalsel sepanjang tahun ini mencapai 400 orang datang mengaku jadi pengguna narkoba," katanya.
Saat ini untuk rawat inap, BNN bekerja sama dengan Rumah Sakit Sambang Lihum milik Pemprov Kalsel.
Ada juga penyalahguna yang terpaksa harus dirujuk ke Balai Besar Rehabilitasi Lido milik BNN di Jawa Barat dan Balai Besar Rehabilitasi Tanah Merah yang juga milik BNN di Kalimantan Timur serta Balai Rehabilitasi Badokka Makassar yang menjadi satu-satunya fasilitas rehabilitasi milik BNN di Pulau Sulawesi.
"Mudah-mudahan balai rehabilitasi segera terwujud di Kalsel agar penanganan korban penyalahguna bisa lebih optimal. Besar harapan kami pemprov dan pihak lainnya bisa membantu," ucap Wisnu.
Baca juga: Deteksi dini, razia narkoba di Lapas Karang Intan ditingkatkan