Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin membawa perekonomian Kota Banjarbaru melaju dengan pesat melalui sejumlah keberhasilan yang dicapai secara maksimal.
"Penetapan Kota Banjarbaru sebagai Ibu Kota Kalsel menggantikan Kota Banjarmasin menyedot perhatian banyak pihak. Meski menimbulkan pro dan kontra, kami justru semakin mantap melangkah maju ke depan," ujar Aditya di Banjarbaru, Rabu.
Menurut Aditya, pihaknya berupaya meningkatkan ritme kerja seluruh jajaran demi membedah dan menggali lebih dalam setiap sisi pembangunan Banjarbaru sebagai Ibu kota Kalsel yang bersiap menjadi daerah penyangga utama Ibukota Negara (IKN) Kalimantan Timur.
Hasilnya tidak membutuhkan waktu lama, terbukti pada awal 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 melalui sistem neraca regional dan mencatat 7,93 persen laju pertumbuhan ekonomi Banjarbaru sebagai yang tertinggi, melampaui 12 kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kalsel.
Pencapaian itu telah mengukir nama Muhammad Aditya Mufti Ariffin sebagai satu-satunya pemimpin yang berhasil mencatatkan sejarah baru di Kota Banjarbaru karena pertumbuhan ekonomi tahun 2022 merupakan angka tertinggi yang tidak pernah terjadi sebelumnya, bahkan sejak beralih status Banjarbaru dari Kota Administratif menjadi Kota pada 1999 silam.
Kenaikan investasi sebesar 496 persen dibanding nilai investasi tahun 2021 itu, membuktikan para investor "terpesona" dengan Kota Banjarbaru yang terus berkembang pesat seiring waktu.
Sebagai bentuk kesiapan dan kemandirian Kota Banjarbaru, Aditya optimis Pendapatan Asli Daerah bisa meningkat sehingga target dinaikkan dan tentu saja dibuktikan dengan capaian yang maksimal.
Hal itu setelah Kemendagri menyematkan penghargaan APBD Award 2023 kepada Wali Kota Aditya karena sukses membawa Kota Banjarbaru sebagai daerah dengan realisasi pendapatan daerah tertinggi tingkat kota di seluruh Indonesia.
Salah satu sumbernya melalui pendapatan pajak dan retribusi daerah yang dikelola BPPRD Kota Banjarbaru dimana akhir November 2023, BPPRD mencatatkan surplus dengan realisasi pendapatan yang mencapai Rp175 miliar, melebihi target sebesar Rp170 miliar.
Tingginya nilai pendapatan Banjarbaru melalui pajak dan retribusi daerah juga didukung dengan inovasi Aditya penggunaan Tapping Box di berbagai tempat usaha di seluruh kota setempat.
Sebanyak 275 alat perekam transaksi belanja disebar pada tempat-tempat usaha untuk memaksimalkan tata kelola keuangan dan mengantisipasi kebocoran pendapatan.
Sektor transportasi Ibu Kota Kalsel juga tidak luput dari perencanaan melalui skema "Buy The Service" (BTS), Aditya menggaet Kementerian Perhubungan guna mengoperasionalkan 75 unit bus beroperasi di wilayah Banjarbaru dan aglomerasi Banjarbakula.
Tujuannya agar setiap masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum yang trayek bertahap mulai disiapkan sehingga ke depan seluruh kawasan terlayani armada angkutan umum massal tersebut.