Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin meminta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) menjadi sarana untuk meningkatkan syiar Islam.
"MTQ tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah meningkatkan syiar Islam dan juga nilai-nilai keislaman serta kebersamaan di tengah masyarakat," ujar Aditya di Banjarbaru, Senin.
Baca juga: DPRD dan Pemkot Banjarbaru gali potensi pajak pusat perbelanjaan
Menurut Aditya, MTQ adalah wujud nyata dan komitmen membumikan Al Quran sekaligus mengajak masyarakat untuk terus menjadikan kitab suci itu sebagai pedoman hidup.
"Mari kita jadikan Al Qur'an sebagai panduan utama dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita mampu membentuk pribadi yang unggul, berakhlak mulia, dan cinta damai terhadap sesama," pesannya.
Dikatakan Aditya, prestasi yang telah diraih menjadi motivasi berprestasi pada ajang kompetisi lebih tinggi, MTQ tingkat provinsi yang diikuti seluruh kabupaten/kabupaten se-Provinsi Kalsel.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru tangani 15 ODGJ pada 2024
Wali Kota Aditya mengapresiasi para peserta, pelatih, dan panitia yang telah menyukseskan MTQ sehingga semuanya berjalan dengan tertib, baik dan lancar tanpa hambatan.
"Kami berharap, prestasi yang diraih menjadi motivasi mengukir prestasi. Namun paling penting bukan hanya sebagai kompetisi, tetapi menjadi wadah memperkuat nilai-nilai keislaman," katanya.
Sementara, Kecamatan Banjarbaru Utara sukses meraih Juara Umum MTQ ke-19 Banjarbaru yang diumumkan pada penutupan di Masjid Agung Al-Munawwarah pada Sabtu (21/12) malam.
Baca juga: Indeks Profesionalitas ASN Pemkot Banjarbaru Tertinggi di Kalsel