Banjarbaru (ANTARA) - Kepemimpinan Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin mampu mengatasi berbagai masalah sejak awal dilantik sebagai pemimpin di "Kota Idaman" itu.
Saat dilantik pada 26 Februari 2021 menjadi saksi bersejarah awal mula perjalanan Aditya diamanahkan masyarakat untuk memimpin Kota Banjarbaru selama empat tahun ke depan.
Rumit, begitulah kata yang tepat menggambarkan situasi dan kondisi Kota Banjarbaru saat itu karena tengah dilanda badai pandemi COVID-19 yang meruntuhkan usaha sekaligus ekonomi masyarakat.
Selain itu, evaluasi penanganan bencana alam yang harus segera dituntaskan, serta relokasi Pasar Bauntung yang terkatung-katung, Aditya ditempa sedemikian rupa di awal jabatannya sebagai wali kota.