Ketua Kelompok Tani Bina Lestari Rafbani (40) melalui keterangan tertulis Humas PLN UID Kalselteng di Banjarbaru, Rabu, mengatakan sangat bersyukur atas bantuan PLN karena membuat kelompok tani yang berjumlah 80 orang merasakan dampak yang sangat positif.
Baca juga: PLN berikan tips listrik aman saat banjir
Baca juga: PLN berikan tips listrik aman saat banjir
"Seluruh anggota kelompok sangat bersyukur dan senang, ekonomi keluarga menjadi lebih bagus dari sebelumnya berkat program Electrifying Agriculture TJSL PLN hingga mampu meraup omset keuntungan Rp192 juta per bulan," ujar Rafbani.
Menurut Rafbani, perkebunan buah naga yang memiliki luas kurang lebih 150 hektare sebelumnya tidak menggunakan listrik PLN, sehingga hanya memanfaatkan energi panas matahari di siang hari.
Disebutkannya, setelah mendapatkan bantuan PT PLN (Persero) UID Kalselteng, hasil panen meningkat dua kali lipat hingga lima ton per hektare dan bisa dipanen tiga kali dalam satu bulan.
"Kebun kami dulunya hanya memanfaatkan sinar matahari sehingga pertumbuhan tanaman relatif kurang maksimal dan hanya mampu satu kali panen dengan hasil sekitar 2,5 ton per hektare per bulan," ungkap Rafbani.
Namun, setelah dibantu PLN, selain produktivitas buah meningkat, juga kawasannya menjadi kebun produksi dan menjadi salah satu destinasi wisata petik buah karena semuanya sudah terang menggunakan lampu bantuan PLN.
Baca juga: TJSL "Angkasa Bersinar" PLN UID Kalselteng raih Gold Indonesian CSR Awards
Baca juga: TJSL "Angkasa Bersinar" PLN UID Kalselteng raih Gold Indonesian CSR Awards
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin mengatakan, PLN terus berkomitmen mendukung mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas petani melalui Program Electrifying Agriculture.
"Electrifying Agriculture menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian Indonesia, harapannya bisa membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan peningkatan produktivitas mencapai tiga kali lipat, serta efisiensi biaya operasional sebesar 60 persen," ungkap Joharifin.
Dijelaskannya, jika petani menggunakan mesin diesel untuk penerangan, selain biaya operasional yang tinggi juga menimbulkan kebisingan dan polusi asap sehingga bantuan PLN kepada kelompok tani kebun buah naga Bina Lestari sangat berarti.
Joharifin mengharapkan, anggota kelompok tani bisa memanfaatkan semua fasilitas yang telah diberikan sehingga bisa lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan perekonomian keluarga petani khususnya.
"Kami berharap petani bisa menciptakan inovasi-inovasi produk olahan buah naga, sehingga nilai ekonomis makin meningkat serta dengan pengelolaan yang bagus dan lebih profesional akan menghasilkan lapangan pekerjaan warga sekitar dan berdampak lebih luas lagi bagi kehidupan masyarakat," ucapnya.
Diketahui, bantuan PLN UID Kalselteng kepada kelompok tani perkebunan buah naga Bina Lestari berupa pasang baru listrik dengan daya 2.200 Volt Ampere sebanyak 9 titik kWh Meter lengkap dengan instalasi titik lampu di perkebunan, pelatihan peningkatan kompetensi petani, bibit buah naga, peralatan produksi serta modal koperasi.
Baca juga: PDKB PLN UID Kalselteng bantu renovasi mushola zaman Jepang
Baca juga: PDKB PLN UID Kalselteng bantu renovasi mushola zaman Jepang