Tanjung (ANTARA) - Guru SMP Negeri 2 Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Ica Prayusepa berupaya memahami mengimplementasikan Kurikulum Merdeka kepada para murid.
"Manfaatnya banyak sekali, saya jadi lebih memahami tentang konsep guru Merdeka Belajar dan apa saja yang menjadi karakteristik dari Kurikulum Merdeka," kata Ica saat dikonfirmasi di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Minggu.
Baca juga: Beasiswa Adaro Logistics menginspirasi mahasiswa AMNUS Banjarmasin
Ica mengaku saat ini lebih memahami Kurikulum Merdeka mampu menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi murid dan pengajar usai mendapatkan program pendampingan sistem Merdeka Belajar dari Adaro Metcoal Companies (AMC).
Ica bersama puluhan guru di Kabupaten Murung Raya bimbingan teknis peningkatan kompetensi pendidik pada jenjang SMP dan SMA.
Diungkapkan Ica, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya dan AMC memberikan pendampingan guna mendukung ekosistem Merdeka Belajar siap Kurikulum Merdeka pada 24-29Juli 2023 dan program lanjutan pada 11-16 September 2023.
Bagi Ica, Merdeka Belajar merupakan salah satu upaya memerdekakan cara siswa maupun guru untuk berpikir dan berkreasi yang bersifat tidak wajib.
Sebagai guru, Ica yang pernah meraih juara tiga sebagai guru berprestasi tingkat SMP Kabupaten Murung Raya 22023, dapat menentukan tujuan dan kemandirian terhadap cara, serta merefleksikan sistem pembelajaran yang dilakukan.
Selain itu, para siswa didik juga dapat belajar sesuai dengan kebutuhan melalui Kurikulum Merdeka tersebut.
Baca juga: Program OVOC Adaro-IPB terapkan biosekuriti peternakan
Setelah menerima pendampingan melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dari AMC, Ica pun dapat berbagi praktik mengenai implementasi Kurikulum Merdeka kepada rekan pengajar lain di sekolah induk atau sekolah lain.
Namun, Ica mengungkapkan kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka, yakni perlu mengelola waktu dengan baik antara belajar, mengajar dan berbagi.
Bagi Ica, kendala tersebut menjadi obsesi dan tantangan untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Murung Raya.
"Bagi saya setiap langkah diarahkan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan menjadi seorang guru selama 11 tahun adalah perjalanan yang penuh suka duka," ungkapnya.
Ica yang mengawali karier sebagai guru honorer, namun kini sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) merasakan kebahagiaan ketika melihat perkembangan dan pencapaian murid yang diiringi tantangan saat mengajar membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Baca juga: Bersama IPB University Adaro latih perajin bambu Desa Balida
Upaya Guru SMP Negeri 2 Laung Tuhup pahami Kurikulum Merdeka
Minggu, 10 Desember 2023 15:12 WIB