Tanjung (ANTARA) - Program One Village One CEO (OVOC) kolaborasi antara Adaro dan Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat menerapkan sistem biosekuriti pada usaha peternakan ayam Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Halong Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Salah satu mahasiswa IPB yang melakukan pendampingan, Rayhan mengatakan penerapan biosekuriti merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit masuk di area kandang.
Baca juga: Siapkan Usaha Santri, Adaro - IPB Latih Budidaya Ikan Papuyu
"Kita telah memberikan pelatihan terkait teknologi biosekuriti bidang peternakan kepada Pokja Peternakan di Ponpes Nurul Muhibbin Halong," kata Rayhan di Tabalong, Jumat.
Rayhan mengharapkan Pokja Peternakan Ponpes bisa memahami soal upaya pencegahan penyakit melalui pelatihan mandiri dengan judul “Pendampingan dan Transfer Teknologi Bidang Peternakan Penerapan Biosecurity” tersebut.
Sebelumnya, pelatihan dihadiri pokja bidang peternakan yang terdiri dari santri vokasi dan alumni pengabdian atau yang biasa disebut anak kandang.
Pelatihan di kandang ayam petelur Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Halong mengenalkan pencegahan penyakit masuk pada area kandang kepada pokja peternakan pesantren.
Peserta pelatihan mendapat wawasan mengenai biosekuriti, biosecurity 3 zona lalu dilaksanakan pre-test untuk mengasah pemahaman pokja dan diakhiri praktik tahapan sebelum masuk kandang.
“Selain mencegah masuknya penyakit, biosekuriti penting dilakukan untuk menjaga produktivitas ayam agar menghasilkan produk yang ASUH (aman, sehat, utuh, halal)” ujar Rayhan.
Baca juga: Pemkab HSU Kalsel dan Adaro kuliahkan anak daerah di IPB
Biosekuriti yang mudah dan efektif diterapkan, yakni biosekuriti 3 zona mencakup zona merah, zona kuning, dan zona hijau.
Zona merah ialah zona yang berpotensi tinggi memaparkan penyakit sehingga karyawan perlu mandi, mengganti pakan, mencelupkan kaki ke dalam desinfektan dan menggunakan alas kaki khusus sebelum lanjut ke zona kuning.
Barang seperti rak telur sebelum masuk ke zona kuning juga harus dicelupkan ke dalam desinfektan.
Zona kuning merupakan zona transisi untuk melakukan penyortiran telur dari kandang. Kemudian, zona hijau ialah area produksi.
Karyawan yang telah melewati prosedur zona merah dan zona kuning yang boleh masuk ke zona ini dan alas kaki harus berganti ke alas kaki khusus zona hijau.
Rayhan mengungkapkan biosekuriti sulit diterapkan jika tidak ada komitmen dan disiplin antara pemilik dan pekerja.
"Harapan kami setelah pelatihan ini koordinator pokja dan para pokja khususnya anak kandang dapat saling mengingatkan dalam melakukan biosekuriti sebagai pencegahan penyakit," tambah Rayhan.
Selain itu, para pokja tetap rutin membersihkan kandang minimal seminggu sekali.
Baca juga: Alumni IPB penerima beasiswa Adaro gelar donor darah