kotabaru (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan M Mukni mengimbau masyarakat untuk membudidayakan tanaman aren atau (Arenga pinnata), karena memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
"Bahkan menurut informasi, hasil panen satu pohon aren yang produktif sama dengan hasil panen kelapa sawit satu hektare," kata wakil Ketua DPRD Kotabaru Mukni, di Kotabaru, dilaporkan Ahad.
Dia menjelaskan, petani di daerah pesisir selatan Pulau Laut Kotabaru beberapa tahun lalu adalah salah satu petani yang mengembangkan tanaman aren.
Seiring perkembangan waktu, pohon-pohon aren yang tumbuh secara liar tersebut secara pelan-pelan musnah akibat alih fungsi lahan atau diganti dengan tanaman kelapa sawit, karet, dan tanaman yang lainnya.
Menurut kader Partai Golkar itu, tanaman aren masa lalu masih tergolong aren dalam atau lokal, sehingga hasil nira yang disadap petani belum maksimal.
"Namun saat ini sudah dikembangkan arena genjah, selain memiliki hasil nira yang cukup besar sampai 30 liter per pohon, masa buahnya juga lebih cepat dibandingkan dengan aren lokal," ujarnya.
Aren lokal masa berbuah umur kisaran 7-9 tahun, sedangkan aren genjah masa berbuah kisaran 4-5 tahun mulai menghasilkan nira.
Mukni juga berharap, ada campur tangan pemerintah dalam upaya budidaya tnaman aren tersebut, mengingat petani masih perlu informasi yang lengkap termasuk pengadaan bibit aren.