Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banjarmasin Kasman menyatakan, penataan trakyek angkot di Kota Banjarmasin akan dilakukan pihaknya, yakni, menggunakan sistem nomor tujuan.
Bersamaan dengan rencana peremajaan angkot, maka akan dirubah pula trayek angkot menyesuaikan tujuan masing-masing, dan ini akan diterapkan sistem nomor, sebagaimana misal nomor satu untuk tujuan ke Pelabuhan Trisakti, katanya di Gedung DPRD Banjarmasin, Selasa.
Diungkapkan Kasman, diterapkannya nanti sistem nomor tujuan ini agar masing-masing angkot tertib dalam jalurnya, sebab selama ini tidak menentu, hingga membingungkan penumpang untuk mengikutinya.
"Kalau sudah tahukan nomor ini tujuannya kesini, tentunya memudahkan penumpang juga, dan tidak ada penumpukan angkot di satu tujuan, kalau sudah trayeknya nanti di jalur ini, ya di sana saja dia beroprasi, tidak boleh kesana kemari lagi," papar Kasman.
Dia menargetkan, penataan trayek angkot ini bisa dilakukan pada 2017 nanti, di mana angkot di ibu kota provinsi ini juga dapat diremajakan, hingga fungsi angkot kembali hidup dan dibutuhkan masyarakat, akhirnya bisa mengurangi kemacetan aruslalulintas, karena penggunaan kendaraan pribadi otomatis akan berkurang.
Menurut Kasman, keinginan pemerintah kota untuk meremajakan angkot ini memang cukup mendapat tantangan, hingga tidak berjalan lancar sampai saat ini, harapannya rencana Banjarbakula atau kota metropolitan yang digagas pemerintah provinsi bisa terealisasi cepat.
"Karena Banjarbakula inikan ada program itu, karena peremajaan angkot ini harus berbadan hukum, tentunya perlu lembaga penjaminnya, hingga ada subsidi dari pemerintah pusat, sebab kalau sendiri-sendiri tidak mungkin bisa," terangnya.
Dikatakan Kasman, saat ini angkot yang masih cukup aktif beroperasi sekitar 400 unit, di mana kondisinya memang sudah banyak yang mengkawatirkan atau tidak layak lagi, tentunya ini bisa dipahami karena minat masyarakat menggunakan angkot juga berkurang.
"Para pemilik angkot juga tidak berani melakukan peremajaan, alasannya ketidak mampuan membayar kredit dengan kondisi saat ini, di mana penumpang sepi, terkecuali ada subsidi yang meringankan itu," paparnya.
Menurut dia, untuk menghidupkan gairah usaha angkot ini, pemerintah kota juga akan melakukan pembenahan terminal di Pasar Hayar atau Pasar Antasari, di mana terminal KM 6 akan diserahkan pengelolaannya kepemerintah provinsi.
"Kita akan benahi sebaik-baiknya terminal Pasar Hanyar itu, moga ini akan ada kemajuan, di mana bisa membangkitkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum lagi," paparnya.