Bupati Banjar Saidi Mansyur diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Masruri membuka pekan seni yang diselenggarakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratu Zalecha Martapura, pada Sabtu petang.
"Kami mengapresiasi pekan seni banua yang digelar Dema IAID ini karena merupakan kegiatan positif menggali, mengasah potensi dan menampilkan kreativitas mahasiswa dan masyarakat," ujarnya di Martapura, Sabtu.
Saidi berharap, melalui kegiatan bisa menumbuhkan bakat dan minat serta kreativitas mahasiswa yang terpendam disamping itu juga menjadi salah satu upaya melestarikan budaya daerah atau banua.
"Jika bukan kita, siapa lagi yang bisa melestarikan budaya sehingga kami sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Dema IAID sehingga adat dan budaya kita bisa tetap lestari," ungkapnya.
Sementara Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IAID Martapura H Izzudin berharap kesenian banua khususnya di Kabupaten Banjar bisa lebih berkembang sehingga bisa tetap dikenal masyarakat.
"Terutama seni Balamut, saya suka sejak kecil sering mendengar radio. Juga Madihin salut dengan Ar-Rumi, semoga pekan seni banua yang ada di kampus bisa berkembang lebih baik di masa depan," ucapnya.
Bukan itu saja Presiden Mahasiswa IAID Martapura Muhammad Andreansyah juga menyebutkan kegiatan selama delapan hari hingga 14 Oktober 2023 menampilkan kesenian banua seperti tari daerah, Madihin, Balamut dan lain-lain.
"Penampilannya sejak sore berupa lomba diikuti anak-anak, lalu malam pagelaran seni oleh mahasiswa IAID Martapura, seperti Rudat dari Masca Study Club, beladiri dari Himpora, Madihin dari Ar-Rumi," tuturnya.
Dikatakan, acara tidak hanya sekedar panggung seni tetapi mencerminkan semangat kebersamaan, kepedulian terhadap masyarakat melalui stand bazar menampilkan produk UMKM lokal agar lebih dikenal masyarakat.