Banjarbaru Kalsel (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin terutama Fakultas Kedokteran (FK) meluncurkan program dosen wajib mengabdi mengajak masyarakat mencegah "stunting" melalui kelas kesehatan tradisional "hattra".
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Baca juga: Puskesmas Guntung gelar aksi bergizi untuk anak untuk cegah stunting
Koordinator Program Studi Kedokteran Program Sarjana FK ULM Prof Dr dr Triawanti MKes mengemukakan itu di Banjarbaru (kampus FK tersebut) - sekitar 35 kilometer dari Banjarmasin, Senin.
Stunting masih menjadi masalah utama di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel) yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota.
"Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada Tahun 2024, salah satunya melalui upaya pencegahan," ujar Prof bidang kesehatan tersebut.
Menurut Prof yang sejak lama menggeluti stunting tersebut, hal itu tentu membutuhkan peran seluruh elemen masyarakat.
Dunia pendidikan memiliki peran penting dalam mengajak seluruh masyarakat melalui berbagai program pencegahan stunting. Civitas akademika FK ULM mengambil peran tersebut melalui program pengabdian masyarakat di Desa Keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, lanjut Prof.
Sementara Dr. dr. Didik Dwi Sanyoto, M.Kes yang juga akademisi FK ULM menjelaskan, secara spesifik program yang fakultasnya laksanakan dengan membentuk kelas Hattra bagi ibu bayi dan balita.
"Pada 2 September 2023 dilaksanakan kelas perdana dengan memberikan penyuluhan tentang pola asuh efektif bayi dan balita oleh pakar kesehatan jiwa Dr. dr. Sherly Limantara, Sp.KJ di depan lebih 50 orang peserta," ujarnya.
"Menurut ahli jiwa yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Kalsel, pola asuh sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak," kutipnya .
Sherly Limantara menambahkan, orang tua harus memperlakukan anak dengan konsep 3L yaitu Love (mengasuh penuh rasa cinta), Limitation (pembatasan yang berarti tidak selalu memenuhi keinginan anak) dan Let them grow up (memberi kesempatan anak tumbuh sesuai usianya).
Baca juga: Kecamatan Angsana bantu makanan tambahan balita kurang gizi
Selain itu, meminta agar orang tua selalu bersikap mendengarkan pendapat anak, menghargai pendapat anak, memberikan penghargaan pada prestasi anak, mau meminta maaf bila bersalah, tidak mengecilkan anak, tidak membandingkan anak, tidak merasa sempurna (terbaik) dan tidak memaksakan kehendak.
Menurut dia, dengan pola asuh yang tepat maka anak akan tumbuh secara optimal dan memiliki kecerdasan tidak hanya pada intelektualitasnya, tetapi juga spiritual dan emosional.
Pada kesempatan yang sama, seluruh peserta juga mendapatkan pelatihan tentang Pijat Bayi dan Balita yang mudah dan aman. Mudah karena dapat dilakukan oleh semua ibu, dan aman karena dilakukan dengan penuh kasih sayang.
Dr. Didik sebagai narasumber kedua menyampaikan, bahwa metode pijat bayi sangat baik untuk merangsang pertumbuhan otot dan tulang bayi serta dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan bayi.
"Oleh karena itu, apabila dilakukan secara rutin maka bayi dan balita mampu mencapai pertumbuhan tinggi badan dan berat badan optimal. Beberapa penelitian telah membuktikan adanya hubungan antara pemijatan pada bayi dengan kenaikan berat badan bayi," ujar Didik.
Selain itu, sentuhan berupa pemijatan pada bayi akan merangsang hormon pertumbuhan, hormon bahagia, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, dan semakin menguatkan ikatan emosional antara ibu dan anak, tambahnya.
Kegiatan lain pengabdian FK ULM, demo masak membuat permen penambah nafsu makan berbahan temulawak. Sebagaimana maklum bahwa anak-anak sering mengalami penurunan nafsu makan terutama apabila sedang mengalami demam atau sakit yang lain.
Baca juga: Mujiyat: Batola telah menurunkan prevalensi stunting di angka 11,30 persen
Prof Triawanti mengungkapkan, bahwa temulawak memiliki khasiat untuk meningkatkan nafsu makan, memperbaiki sistem pertahanan tubuh, menjaga sel-sel hati dan mencegah kanker.
Ia mengharapkan, dengan pengolahan temulawak sebagai permen yang manis anak-anak akan lebih gemar.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta mendapat kesempatan memberikan tanggapan terhadap acara tersebut , dan mayoritas antusias untuk mempraktekkan metode yang sudah dapat saat pelatihan kepada anak mereka di rumah.
"Sebanyak 73 persen peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang pola asuh anak setelah diberikan edukasi. Diharapkan Kelas Hattra akan terus berlangsung setiap bulan pada saat kegiatan Posyandu sehingga lebih banyak lagi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh masyarakat, tidak terbatas pada tumbuh kembang anak tetapi juga kesehatan keluarga secara keseluruhan," ungkap Prof.
Cegah "stunting" melalui kelas "hattra"
Senin, 11 September 2023 9:23 WIB