"Bagi siapa pun yang kedapatan sengaja membakar lahan agar ditindak tegas, seperti penangkapan pelaku kerhutla yang terjadi di Kecamatan Daha Barat beberapa waktu lalu," ujar Kusairi di Kandangan, Sabtu.
Dijelaskan dia, tindakan tegas diperlukan supaya ada efek jera bagi pelaku yang sengaja membakar lahan, serta mengurangi karhutla di HSS yang meningkat hingga penghujung Agustus 2023.
Baca juga: Pelaku pembakar lahan tertangkap tangan di Daha Barat HSS
Berdasarkan data BPBD HSS hingga akhir Agustus 2023, sudah ada titik api sebanyak 3.769 titik tersebar pada 11 kecamatan dengan luas lahan yang terbakar seluas 61 hektare lebih.
Lahan terbakar terbanyak di Kecamatan Daha Barat dari 734 titik api dan luas lahan terbakar 21,90 hektare, disusul Daha Selatan dari 1.550 titik api dan luas lahan terbakar 20,4 hektare.
Kecamatan Daha Utara dari 510 titik api dan luas lahan terbakar 7,4 hektare, Kalumpang ada 160 titik api dan luas lahan terbakar 4,6 hektare, Simpur ada 219 titik api dengan luas lahan terbakar 4,1 hektare.
Kemudian, Kecamatan Kandangan 168 titik api dan luas lahan terbakar 1,5 hektare. Sungai Raya 176 titik api dan luas lahan terbakar 0,6 hektare, Telaga Langsat empat titik api dan luas lahan terbakar 0,5 hektare.
Selanjutnya, di Kecamatan Angkinang 25 titik api dan luas lahan terbakar 0,2 hektare, dan Padang Batung 54 titik api dan luas lahan terbakar 0,1 hektare.
Baca juga: BPBD : juni-Juli 2023 Karhutla HSS capai 20 hektare
“Lahan paling banyak terbakar di Daha Barat, Daha Selatan dan Daha Utara, lahan yang terbakar ini bervariasi dari yang masih produktif maupun lahan tidur,” ujarnya.
Dari beberapa kasus karhutla di lapangan, diduga ada indikasi mengarah pembakaran secara sengaja, diperkuat telah adanya seorang warga di Kecamatan Daha Barat diamankan Polres HSS dalam dugaan tindak pidana karhutla.
Pihaknya memperkirakan dalam beberapa hari ke depan karhutla masih akan terjadi di HSS, disamping prakiraan BMKG musim kemarau berlangsung sampai pertengahan bulan November mendatang, serta tergantung kondisi cuaca di daerah.
Namun begitu, pihaknya bersyukur karhutla hingga saat ini belum ada sampai membakar permukiman warga atau fasilitas publik, walaupun sempat terjadi di Daha Barat yang apinya mendekati rumah warga dan sekolah tapi berhasil diantisipasi dan dipadamkan.
Baca juga: BPBD HSS : Penanganan karhutla terkendala luas lahan tak sebanding jumlah petugas