Kandangan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui instansi terkait terus berupaya mengantisipasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), salah satunya dengan telah menetapkan status siaga.
"Dari bulan Juni hingga Juli 2023, dari data kita karhutla di Kabupaten HSS sudah mencatatkan mencapai 20 hektare," kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HSS Kusairi, di Kandangan, Kamis.
Dijelaskan Kusairi, lahan yang terbakar tersebut kebanyakan merupakan lahan tidur, yang penyebabnya diduga sengaja dibakar oleh oknum tak bertanggungjawab.
Baca juga: Delapan titik api kembali terpantau di tiga kecamatan wilayah Daha
Selain dugaan sengaja, karhutla juga diduga karena kelalaian manusia yang sedang mencari ikan, serta ada yang membuang puntung rokok atau obat nyamuk yang bakar, akibatnya memicu terjadinya kebakaran lahan.
"20 hektare lahan tidur yang terbakar tersebut, merupakan lahan yang bisa kita tanggulangi dan ditangani bersama dinas terkait dan relawan, karena jaraknya masih bisa dijangkau," ucapnya.
Sementara lahan tidur yang jauh dan tidak ada akses pihaknya tidak bisa menangani, namun telah berkoordinasi dengan pihak Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meminta bantuan upaya penanganan.
Baca juga: Kapolres HSS apresiasi sosialisasi masif dorong partisipasi masyarakat tekan karhutla
Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat tidak lagi membuang puntung rokok sembarangan, karena dengan membuang puntung rokok sembarangan dan obat nyamuk bakar bisa menjadi salah satu penyebab karhutla.
“Kami imbau kepada masyarakat yang sering beraktivitas di hutan dan lahan, janganlah membuang puntung rokok dan obat nyamuk bakar sembarang lagi apalagi di musim seperti ini,” imbau Kalak BPBD HSS Kusairi.