"Jumlah barang bukti sabu-sabu yang berhasil disita dari jaringan pengedar narkotika sebanyak 3,71 kilogram," ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah di Kota Banjarbaru, Rabu.
Baca juga: Polda Kalsel sita 13,3 kilogram narkotika dari 64 pengedar
Baca juga: Polda Kalsel sita 13,3 kilogram narkotika dari 64 pengedar
Menurut kapolres didampingi Kabag Ops Kompol Indra Agung Perdana P dan Kasat Resnarkoba Iptu Subroto, pengungkapan berawal tersangka FR yang ditangkap, Sabtu (16/8/2023) dan disita 15,02 gram sabu-sabu.
Pengakuan tersangka, sabu-sabu itu didapat dari SM (38) dan informasi itu ditindaklanjuti personel Satuan Resnarkoba, Selasa (22/8) dengan mendatangi kediaman SM untuk mencari barang bukti lainnya.
Selain mengamankan FR dan SM petugas juga menangkap tersangka AS yang bertindak sebagai penjaga rumah tempat penyimpanan barang di komplek perumahan Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar itu.
"Kami masih terus mengembangkan kasusnya sehingga bisa bongkar jaringan diatasnya. Pengakuan tersangka SM, hanya menerima barang dari orang lain dan disuruh mengedarkan," ucap kapolres.
Disebutkan kapolres, tersangka SM merupakan residivis kasus yang sama mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu dan ditangkap personel Polsek Cempaka Banjarbaru dengan hukuman 2 tahun penjara.
Baca juga: Dua pengedar 678 ekstasi dan 0.5 kilogram sabu diciduk di Banjarmasin
Baca juga: Dua pengedar 678 ekstasi dan 0.5 kilogram sabu diciduk di Banjarmasin
Dikatakan Dody, para tersangka dikenakan pasal 114 ayat (2) sub pasal 112 ayat (2) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan pasal 84 ayat (2) KHUP maksimal ancaman hukuman mati.
"Mereka merupakan satu jaringan pengedar sabu-sabu sehingga bisa dikenakan pasal dengan ancaman maksimal hukuman mati. Harapan kami, pengembangan kasusnya bisa lebih besar," ucap Dody.
Pengakuan tersangka SM, barang bukti sabu-sabu mencapai 3,71 kilogram itu berasal dari orang lain yang menitipkan dan memintanya mengedarkan di wilayah Banjarbaru maupun Kabupaten Banjar.
"Saya dititipkan sabu-sabu itu dan menyimpannya di rumah kontrakan sambil menunggu informasi untuk disebar kemana saja, tapi wilayahnya di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar," katanya.